BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung masih memantau situasi terkini terkait kemungkinan penerapan kembali pembelajaran jarak jauh (PJJ) pasca gelombang aksi demonstrasi beberapa hari terakhir.
Kepala Disdik Kota Bandung, Asep Gufron, menuturkan pihaknya terus mencermati kondisi di lapangan sebelum mengambil keputusan final.
Baca Juga: Bukan Perusak, Ojol Buktikan Cinta Bandung Lewat Aksi Bebersih
“Pelaksanaan PJJ masih kami evaluasi. Hari ini memang ada aksi demonstrasi. Kalau situasinya berkembang menjadi anarkis atau menimbulkan keributan, maka PJJ kemungkinan diberlakukan kembali,” ujar Asep di Balai Kota Bandung, Rabu (3/9/2025).
Ia menjelaskan, sebagian besar sekolah sudah melakukan penyesuaian terhadap dinamika yang terjadi. Namun hingga kini, belum ada keputusan resmi mengenai perpanjangan atau pemberlakuan ulang PJJ.
“Saya terus mengikuti perkembangan hingga sore nanti. Dari segi urgensi, kami menilai apakah kondisi cukup mengkhawatirkan bagi peserta didik atau tidak,” tambahnya.
Asep menegaskan, keputusan terkait PJJ juga bisa diambil langsung oleh pihak sekolah berdasarkan kondisi nyata di wilayah masing-masing.
“Kalau situasinya tidak kondusif dan mengganggu proses belajar, sekolah berhak melaksanakan PJJ tanpa harus menunggu instruksi Disdik,” jelasnya.
Menurut laporan, beberapa wilayah seperti Kecamatan Ujungberung dan Cibiru menunjukkan adanya resistensi serta kekhawatiran masyarakat. Disdik pun terus memantau laporan dari seluruh sekolah, tidak hanya 33 sekolah yang sebelumnya terdampak langsung.
“Sejauh ini semua terkendali. Kami sudah meminta laporan menyeluruh, termasuk soal kendala teknis seperti jaringan dan sinyal. Hal tersebut sudah diantisipasi sejak awal,” pungkasnya.
Sebagai informasi, PJJ di Kota Bandung sempat diberlakukan mulai Senin (1/9/2025) untuk 33 sekolah dari total lebih dari 1.300 sekolah negeri maupun swasta. Kebijakan itu diambil guna menjaga keamanan peserta didik di tengah rencana aksi massa.
(Yusuf Mugni)