BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana menertibkan sekitar 1.500 pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sepanjang jalur Bus Rapid Transit (BRT) dari Cicaheum hingga Cibeureum. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pembangunan 38 halte baru yang dirancang menyerupai sistem busway.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan penertiban tidak bisa ditunda karena pembangunan BRT menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Penertiban Kabel Udara, Bandung Kian Tertib dan Aman Menuju Kota Digital
“Saat ini fokus saya ada di jalur BRT. Ada sekitar 1.500 PKL yang harus ditertibkan mulai dari Cicaheum, pusat kota, hingga Cibeureum,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, Pemkot telah berkomunikasi dengan paguyuban PKL agar proses relokasi berjalan tertib.
“Data sudah ada, dan para pedagang sudah mengetahui rencana ini. Intinya mereka harus pindah karena pembangunan tidak boleh terhambat,” katanya.
Meski peraturan daerah tidak mengatur kompensasi, Pemkot Bandung tetap berupaya mencari solusi yang manusiawi.
“Kalau bicara aturan, memang tidak ada kompensasi. Tapi secara kemanusiaan, kami berusaha mencarikan lahan alternatif agar mereka tetap bisa berdagang. Kami tidak ingin mematikan usaha mereka,” tegas Erwin.
Ia menambahkan, relokasi akan dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi yang memungkinkan pedagang tetap beraktivitas tanpa mengganggu jalur transportasi. Penertiban ini mencakup seluruh jenis PKL, baik yang menetap maupun yang berpindah-pindah.
“Kami mencari solusi terbaik agar para pedagang bisa tetap hidup sekaligus mendukung proyek BRT,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)