PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Aktivitas pembakaran limbah kayu di wilayah Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, menuai keluhan dari para pengguna jalan. Asap tebal yang ditimbulkan dianggap mengganggu kenyamanan, membahayakan kesehatan, hingga menimbulkan potensi bahaya kecelakaan.
Hendra, salah seorang warga sekaligus pengguna jalan, mengaku terganggu saat melintas di jalur penghubung Pangandaran–Tasikmalaya tersebut. Menurutnya, asap yang pekat membuat jalur alternatif itu tidak lagi nyaman dilalui.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Uang Rp680 Juta, Mantan Pegawai BPBD Pangandaran Diamankan Polisi
“Padahal jalur ini cukup penting sebagai alternatif. Tapi sekarang jadi tidak nyaman karena asapnya pekat. Sepanjang jalan itu saya lihat ada sekitar tiga titik gundukan pembakaran limbah kayu,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Hendra menambahkan, kondisi tersebut sangat berbahaya terutama bagi pengendara yang memiliki penyakit pernapasan. Ia sendiri sempat mengalami sesak napas saat melintas.
“Kalau begini terus, lebih baik saya cari jalan lain meski jaraknya lebih jauh,” keluhnya.
Selain masalah kesehatan, ia juga menyoroti risiko keselamatan. Lokasi pembakaran limbah berada dekat dengan jalan raya, sehingga dikhawatirkan bisa memicu kebakaran jika ada kendaraan bocor bensin atau tidak stabil.
“Pemerintah desa atau dinas lingkungan hidup seharusnya bertindak. Jangan dibiarkan, ini jelas berisiko,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sindangsari, Dani Herdiana, mengaku pihaknya sudah berulang kali menegur. Menurutnya, limbah kayu tersebut berasal dari sebuah pabrik di Desa Cimerak, namun dibakar di wilayah Sindangsari.
“Sudah beberapa kali kami tegur, tapi pihak pabrik tetap ngeyel. Limbahnya memang dari Desa Cimerak, tapi dibakar di wilayah kami,” jelas Dani.
(Sajidin)