BANJAR,FOKUSJabar.id: Puluhan warga yang tergabung dalam Kawargian Pulo Majeti mendatangi kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, Kamis (21/8/2025). Mereka memprotes tema yang diusung kontingen Kota Banjar dalam kirab budaya peringatan HUT ke-80 Provinsi Jawa Barat.
Dalam acara yang diikuti 27 kabupaten/kota se-Jabar itu, kontingen Banjar mengangkat kisah sejarah Rawa Onom, Prabu Selang Kuning, dan Ratu Gandawati. Namun, tema tersebut dinilai bermasalah karena tidak pernah mendapat izin dari pihak Kawargian Pulo Majeti.
Baca Juga: DPRD Banjar Sidak Rencana Relokasi Pedagang Pasar di Bantaran Sungai
Ketua Kawargian Pulo Majeti, Dudi Iskandar, menegaskan keberatan pihaknya bukan hanya soal penggunaan tema tanpa izin, tetapi juga karena properti yang ditampilkan dianggap tidak sesuai.
“Tidak ada izin dari kami, dan properti yang dibawa pun tidak sesuai,” tegasnya.
Dudi juga mendesak Pemkot Banjar dan Disdikbud untuk menghapus seluruh unggahan kirab budaya terkait tema tersebut dari media sosial resmi pemerintah.
“Kami minta semua postingan yang ada di medsos resmi Pemkot maupun Disdikbud segera dihapus,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdikbud Kota Banjar, Dedi Suardi, menyampaikan permintaan maaf. Ia menegaskan tanggung jawab berada di pimpinan, bukan pada staf yang bekerja di lapangan.
“Kesalahan ini bukan anak buah saya, tapi saya sebagai pimpinan. Saya minta maaf,” ungkapnya.
Dedi menambahkan, insiden ini harus menjadi bahan evaluasi agar ke depan ada koordinasi dan sinergitas yang lebih baik.
“Mudah-mudahan kejadian ini bisa jadi pembelajaran agar tidak terulang lagi,” katanya.
(Agus)