GARUT,FOKUSJabar.id: Bupati Garut Jawa Barat (Jabar), Abdusy Syakur Amin menjadi Inspektur Upacara (Irup) Pengibaran Duplikat Bendera Merah Putih dalam acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Upacara HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar di Lapangan Oto Iskandar Di Nata atau Alun-Alun Garut, Kecamatan Garut Kota tersebut penuh khidmat.
BACA JUGA:
Sasapian ‘Ngamuk’ di Tanah Sukaluyu Garut
Bendera duplikat pusaka dikibarkan langsung oleh Kibra Paskibraka Kabupaten Garut Tahun 2025, Rizky Mulya Prayudha dari SMAN 16 Garut, Ardia Zidan Ramadan (MA Al-Mashduqi Boarding School Garut), Jabal Irmanal Rasyid (SMAN 18 Garut) dan pembawa baki, Nurul Saffana Efendi dari SMAN 1 Garut.

Bupati Garut mengajak seluruh warga merefleksikan kembali makna kemerdekaan. Dia mengatakan, kemerdekaan yang diraih 80 tahun lalu adalah sebuah ikrar yang menembus batas ruang dan waktu, membawa pesan abadi bahwa Indonesia adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Syakur juga menekankan pentingnya menjaga warisan kemerdekaan dengan terus berjuang dan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa.
Menurut Dia, tema nasional “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju” bukanlah sekadar slogan. Melainkan arah perjuangan dan kompas pembangunan.
BACA JUGA:
Forkopimda Garut Olahraga Bersama HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Bersatu berarti menguatkan persaudaraan dan gotong royong. Berdaulat (berdiri tegak di atas kaki sendiri) dan Rakyat Sejahtera adalah tujuan utama pembangunan.
”Tidak boleh ada warga yang tertinggal. Pemerataan adalah ruh dari sebuah kemajuan,” kata Bupati Garut.
Syakur menyoroti peran strategis Kabupaten Garut dalam memajukan Indonesia.
Kata Dia, dilihat dari potensi ekonomi dan alam, manusia serta potensi lingkungan Garut memiliki kekayaan yang menjadi modal dasar kemajuan.
Ia menyebut Garut sebagai lumbung pangan dengan kekayaan wisata alam yang mempesona dan masyarakat yang religius, pekerja keras serta kreatif.
Namun, ia juga mengingatkan tentang tantangan yang ada. Di antaranya, ketidakpastian ekonomi, infrastruktur yang belum merata, pengangguran dan kemiskinan.
Menurut Syakur, semua tantangan tersebut tidak dapat diatasi sendirian. Artinya, perlu kerja nyata kolaborasi dan komitmen bersama seluruh elemen masyarakat demi terwujudnya pembangunan yang lebih konkret dan hasilnya dapat dirasakan.
Pawai Defile
Bupati Garut menanggapi kemeriahan pawai defile sebagai suatu momen untuk menampilkan berbagai kreasi unik dari SKPD, TNI Polri hingga masyarakat.

”Pawai defile bagus sekali dan saya senang. Ini merupakan momentum bagi para SKPD dan kelompok masyarakat untuk menampilkan ide dan pikirannya dalam bentuk-bentuk yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat,” tegas Bupati Garut,
BACA JUGA:
Cetak Anak Juara Kelas, Unit biMBA AIUEO ke-4 Cabang Garut Diresmikan
Sebelum pelaksanaan upacara penurunan duplikat bendera pusaka, terlebih dahulu dilaksanakan penampilan gelar senja. Di antaranya, Marching Band SMPN 1 Cibatu, Jaipong Galura Kencana dan penampilan Angklung Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI).
Setelah itu, Upacara Penurunan Duplikat Bendera Pusaka berlangsung di Alun-alun Garut di sore harinya.
Upacara penurunan berjalan dengan lancar dan dipimpin oleh Komandan Upacara, Kapolsek Cilawu, AKP Hasan Sadikin.
(Bambang Fouristian)