spot_img
Jumat 15 Agustus 2025
spot_img

Soal Abrasi, Nelayan Batukaras Pangandaran Minta Tolong KDM

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Abrasi parah yang melanda pesisir Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran Jawa Barat (Jabar) membuat nelayan lokal bingung mencari tempat aman untuk menyimpan perahu.

Gelombang tinggi, angin kencang dan curah hujan tinggi memperparah kondisi pantai yang terus mekikis setiap tahunnya.

BACA JUGA:

Puskesmas Padaherang Temukan Pelajar di Pangandaran Jadi Perokok Aktif

Konon, kondisi tersebut telah berlangsung cukup lama dan semakin mengkhawatirkan.

Tokoh masyarakat Desa Batukaras, Ade Rukanda sekaligus pengurus KUD Minarasa melayangkan surat terbuka kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM).

Dia menyampaikan keprihatinan dan harapan warga nelayan setempat.

Dalam suratnya, KUD Minarasa mengelola dua unit Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan pantai Sanghiang Kalang.

KUD berdiri di atas tanah seluas 2 hektare milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kawasan ini direncanakan akan dibangun kolam labuh dan fasilitas pendukung lainnya. Namun, hingga kini belum ada kejelasan. Padahal, sertifikasi tanah sudah tuntas dan dokumen pendukung lainnya telah lengkap.

BACA JUGA:

Aquarium Indonesia Pangandaran Hadirkan ‘Mercan’ Pada HUT RI ke-80, Nama ‘Agus’ Diskon 50 Persen

“Kalau dibiarkan, bangunan TPI ini bisa hancur diterjang ombak,” ungkapnya.

Pantai Batukaras dikenal bukan hanya sebagai destinasi wisata andalan. Namun juga sebagai sentra perikanan yang aktif.

Sedikitna 600 nelayan tetap dengan 400 perahu serta 300 nelayan pendatang dengan 150 perahu.

Produksi ikan rata-rata mencapai 900 ton per tahun dengan nilai ekonomi sekitar Rp17,5 milyar. Dan menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pangandaran sekitar Rp600 juta per tahun.

Sayangnya, kini nelayan terpaksa menyimpan perahu mereka hingga ke jalan raya akibat hilangnya bibir pantai.

Bahkan, di beberapa titik akses kendaraan menuju objek wisata terganggu karena perahu menumpuk di badan jalan. Termasuk di depan penginapan dan pintu masuk pelelangan ikan.

“Kondisinya sangat mendesak. Jika terus dibiarkan, bukan hanya kegiatan nelayan yang lumpuh, tapi pariwisata Batukaras juga bisa kolaps,” ujar Ade.

Ia juga menyoroti bahwa abrasi telah mengikis hingga lima meter tanah pantai setiap tahunnya.

Pohon-pohon besar yang dulu menjadi pelindung alami pantai kini nyaris habis dan sebagian badan jalan provinsi di utara TPI Sanghiang Kalang sudah mulai rusak akibat tergerus air laut.

Ade mengusulkan agar pembangunan kolam labuh oleh Pemprov Jabar dibarengi dengan pembangunan penahan abrasi oleh instansi lain seperti Balai Pengelola Wilayah Sungai (BPWS), sebagaimana yang dilakukan di Karang Tirta, Desa Sukaresik.

BACA JUGA:

Susi Pudjiastuti Selipkan Candaan di Tengah Aksi Tolak Keramba Jaring Apung di Pangandaran

“Permintaan ini bukan sekadar keinginan. Melainkan kebutuhan yang sangat mendesak. Jika tidak segera ditindaklanjuti, Pantai Batukaras bisa hilang oleh alam,” tulis Ade dalam surat terbukanya.

Surat tersebut ditutup dengan harapan besar kepada KDM yang dikenal dekat dengan masyarakat untuk segera merealisasikan pembangunan yang telah lama direncanakan.

(Sajidin/Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru