BANDUNG,FOKUSJabar.id: Di tengah tantangan dunia pertanian dan peternakan yang semakin kompleks, mahasiswa Telkom University (Tel-U) dan sekelompok mahasiswa lintas negara menghadirkan harapan baru. Ada lima kelompok mahasiswa yang terdiri dari berbagai kampus di Korea Selatan, termasuk ITS Surabaya dan Poltek Negeri Banyuwangi.
Masing-masing kelompok berinovasi dalam bidang pertanian dan peternakan di Pangalengan, Kabupaten Bandung.
BACA JUGA:Tel U Choir Buat Bangga Indonesia di 9th International Krakow Choir Festival Polandia
Produk inovasi tersebut seperti, kelompok KOIN membuat alat monitor kadar tanah dan sistem penyiraman otomatis (Soil Monitoring and Automation Water Spraying System); kelompok Interstellar dengan nama ISACS (Integrated Semi Automatic Chopper System) dan kelompok Clowver Cats dengan inovasi sistem sensor tanah (Soil Sensor System).

Kemudian ada kelompok Heart 2 Bee dengan inovasi Monitoring PH&Humadity With LCD dan A Gank dengan inovasi UV Files Trap With Camera.
Mampu Mengukur Tanah Tepat
Alat-alat yang dibuat para mahasiswa ini mampu mengukur kadar tanah secara tepat, sehingga petani dapat mengetahui kondisi lahan sebelum menanam. Begitupun dengan inovasi di peternakan yang bermanfaat bagi peternak untuk mengatur kualitas kandang maupun pakan hijauan.
Melalui informasi dari alat tersebut, hasil pertanian dan produktivitas ternak akan meningkat.
Prof Kim Kee Joo dari Tongmyong University menyebut proyek yang dilakukan antara Tel-U dengan Universitas di Korea Selatan sudah berlangsung selama 11 tahun. Dia berharap proyek ini terus berkembang dan semakin baik ke depannya.
“Proyek kali ini melibatkan lima kampus dari Indonesia dan Korea Selatan, termasuk Politeknik Negeri Banyuwangi, hingga ITS Surabaya,” kata Kim seusai menyaksikan presentasi mahasiswa dalam Creativity Station 2025 di Gedung Tel-U Landmark, Senin (13/8/2025).
Sementara itu, Prof Seo Young Bong dari Pusan National University menyebut ada 26 mahasiswa yang berkolaborasi dan memadukan keahlian teknik. Mereka terjun langsung melakukan riset di lapangan dan menghasilkan inovasi yang bermanfaat.
“Mereka berkolaborasi dan semangat mudanya menciptakan solusi nyata di bidang pertanian dan peternakan,” kata Seo.
Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tel-U Faisal Budiman berharap, proyek ini tidak sekadar proyek penelitian. Lebih dari itu Faisal ingin mahasiswa mendapat pengalaman langsung, termasuk memperluas jaringan dan mengasah kreativitas.
“Inovasi mahasiswa ini dibuat dengan tujuan membantu masyarakat, terutama di sektor pertanian dan peternakan,” kata Faisal.
Proses pengembangan dilakukan langsung di lapangan, agar mahasiswa dapat memahami kebutuhan para petani dan peternak. Selain mengukur kadar tanah, sensor ini juga dapat digunakan untuk memantau kelembapan kandang dan mendukung manajemen pakan, termasuk proses pemotongan rumput.
(LIN)