spot_img
Senin 11 Agustus 2025
spot_img

Gelar Karya Pelajar Pancasila di Pangandaran Pamerkan Keberagaman Nusantara

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Komisi XIII DPR RI menggelar kegiatan Gelar Karya Pelajar Pancasila sekaligus sosialisasi Relawan Kebajikan Pancasila di SMK Bakti Karya Parigi, Minggu (10/8/2025).

Acara ini menampilkan beragam karya kreatif siswa, mulai dari miniatur rumah adat, kuliner lokal, pengenalan bahasa daerah, permainan tradisional, hingga pertunjukan tari, musik, teater, dan cerita berbahasa daerah. Keberagaman juga terlihat dari hadirnya pelajar berbagai suku seperti Berawi, Sunda, Flores, Sulawesi, hingga Papua.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Nelayan Pangandaran Tetap Melaut Demi Jaga Pasokan Ikan

Sejumlah narasumber hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Dr. Tr. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP., M.Si., Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.Ag., Dede Sutiswa Nataatmaja, dan Deni Wahyu Jayadi. Mereka berdialog seputar aktualisasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat, perannya dalam bernegara, dan perkembangan sebagai ideologi bangsa.

Agun Gunandjar Sudarsa, anggota Komisi XIII DPR RI yang memegang rekor MURI dan dunia sebagai anggota parlemen dengan masa jabatan terlama tanpa putus, menegaskan bahwa hidup berpancasila adalah jalan menuju kemandirian manusia. Ia memperkenalkan konsep Salam Lima Jari untuk memaknai Pancasila melalui simbol jari tangan.

“Pancasila bukan hafalan semata, tapi panduan hidup berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Direktur Pengkajian BPIP, Muhammad Sabri, menekankan bahwa Pancasila adalah ruh kebangsaan.

“Tanpa Pancasila, Indonesia hanyalah kerangka kosong tanpa jiwa,” tegasnya.

Ia mengutip Sukarno bahwa Pancasila dapat diperas menjadi trisila, lalu ekasila yaitu gotong royong, sebagai wujud aksi nyata. Namun, menurutnya, jika dimaknai lebih sederhana, esensi Pancasila adalah “cinta” kasih yang menjadi dasar kebersamaan.

Sementara itu, Deni Wahyu Jayadi menambahkan, nilai-nilai Pancasila sesungguhnya hadir dalam keseharian masyarakat, salah satunya melalui permainan tradisional yang sarat nilai kebersamaan.

Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata dari BPIP kepada para narasumber sebagai bentuk apresiasi.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru