BANDUNG,FOKUSJabar.id:Konflik internal dalam pengelolaan Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) masih belum menemukan titik damai. Perselisihan antar pihak di dalam yayasan pengelola membuat izin operasional tertahan dan menimbulkan kekhawatiran akan nasib satwa yang menghuni kebun binatang tersebut.
Kasubdit Pengamanan Barang Milik Daerah (BMD) Kota Bandung, Herman Hari Rustaman, menyatakan bahwa saat ini tanggung jawab perawatan satwa masih berada di bawah yayasan. Namun, jika konflik terus berlarut, intervensi dari pemerintah pusat dianggap perlu untuk menjamin kesejahteraan hewan.
Baca Juga: Felamus 2025 di SMAN 11 Bandung, Ajang Perkuat Spirit Keagamaan Siswa
“Untuk sekarang masih ditangani oleh yayasan. Tapi kalau kisruh ini terus berlangsung, kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujar Herman, Jumat (8/8/2025).
Herman menjelaskan, Pemkot Bandung belum dapat menerbitkan izin operasional karena kedua pihak yang berselisih sama-sama mengklaim sebagai pengelola sah dengan dokumen legal yang dinilai lengkap. Kondisi ini membuat pemerintah harus bersikap ekstra hati-hati.
“Kalau kami izinkan salah satu pihak, pasti akan ada reaksi dari pihak lainnya. Itu bisa memicu konflik lebih besar yang berdampak pada pengelolaan, termasuk kesejahteraan satwa,” jelasnya.
Menurutnya, penyelesaian damai menjadi prioritas agar pengelolaan kembali berjalan normal. Meski begitu, pihaknya menegaskan bahwa kesejahteraan satwa tetap menjadi perhatian utama, terutama jika konflik mulai mengganggu perawatan dan pengelolaan fasilitas.
“Kalau konflik ini tak kunjung selesai, yang dirugikan bukan hanya pengelola, tapi juga satwa. Itu yang kami hindari,” tegas Herman.
Hingga kini belum ada kepastian kapan Kebun Binatang Bandung akan kembali beroperasi. Pemkot Bandung masih memantau dinamika internal yayasan sambil menyiapkan opsi penanganan jika situasi memburuk.
(Yusuf Mugni)