GARUT,FOKUSJabar.id: Mantan Ketua tim penjaringan sekaliguas mantan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Garut, Deden Sopian (Kang Deden) mengapresiasi langkah Bupati, Abdusy Syakur Amin yang mencabut kerja sama Build Operate Transfer (BOT) Pasar Limbangan yang disinyalir banyak merugikan dan memberatkan para pedagang.
Menurut Dia, keputusan Bupati Garut tersebut sangat tepat karena sudah diminta oleh para pedagang 5 tahun lalu.
BACA JUGA:
Dampak Kasus Beras Oplosan, Pasar Rakyat Ramai Dikunjungi
Waktu itu, pihaknya kerap menerima audensi dari pedagang Pasar Limbangan. Bahkan, Dia juga sering turun ke lapangan.
Hasilnya, revitalisasi pasar harus ditangani Pemda supaya tidak nencekik para pedagang yang biasa membeli dengan cara kredit melalui bank.
“Saat itu, Saya mengusulkan pembangunannya oleh Pemda dan disewakan agar ada PAD untuk rehab bangunan dan pasilitas pasar. Namun dengan berbagai pertimbangan Bupati waktu itu, kios diberikan gratis kepada para pedagang eksisting,” ungkap Kang Deden, Rabu (6/8/2025).
Deden Sopian selaku Ketua tim pemenangan internal Partai Golkar juga memberikan apresiasi terhadap langkah strategis Bupati dalam mendorong ekonomi masyarakat dengan rehabilitasi pasar induk Garut dan akan menertibkan izin minimarket yang banyak berdiri dengan mengesampingkan kaidah aturan yang berlaku untuk perlindungan terhadap pasar tradisional/pasar rakyat.
Selain itu membuka lapangan berusaha bagi petani. Di mana Bupati telah mengadakan pertemuan dengan petinggi PT Condong agar bisa memberikan 20 persen lahan sesuai amanat Peraturan Pemerintah/Peraturan Menteri Kehutanan tentang perhutanan sosial.
BACA JUGA:
Ingin Pasih Bahasa Inggris, Yuk Daftar di LKP Lentera Ilmu
Selanjutnya, Dia juga medorong Bupati Garut melalukan lobi ke pihak PTPN VIII dan Perhutani yang mempunyai garapan sangat luas.
Dengan begitu, banyak masyarakat yang terbantu dengan lahan garapan yang merupakan haknya sesuai peraturan yang berlaku.
“Dari luas hutan sekitar 220 ribu hektar, jika 20 persen (44 ribu hektar) bisa dimanfaatkan oleh para petani sekitar hutan tentunya akan meningkatkan perekonomian dan bisa keluar dari garis kemiskinan,” imbuhnya.
Kang Deden menyebut, langkah bupati harus tuntas sampai kesepakatan masyarakat tani hutan dan pengelola tanah negara bisa tercapai hingga surat kesepakatan bersama.
Untuk pendirian Koperasi desa/kelurahan Merah Putih, Bupati Garut sudah rampung membentuknya (442 koperasi).
Koperasi Merah Putih merupakan langkah strategis Presiden Prabowo Subianto bisa dibilang program radikal dengan plapon pinjaman lunak Rp3 milyar per koperasi atau Rp1,36 trilyun se-Kabupaten Garut.
Tak hanya itu, ada juga program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan alokasi dana Rp71 trilyun untuk tahun 2025 dan akan bertambah hingga Rp225 trilyun se-Indonesia.
Untuk Kabupaten Garut jika bisa terealisasi kepada 700 ribu siswa, angkanya bisa mencapai minimal terserap Rp1.68 trilyun per tahun dengan realisasi 20 hari per bulan.
BACA JUGA:
Pokdakan Cibunar Lestari Garut Butuh Perhatian Pemerintah
Program strategis Prabowo lainnya untuk menyejahterakan masyarakat yaitu program 3 juta rumah bagi masyarakat kurang mampu.
“Dari program tersebut, Kabupaten Garut menerima sekitar 5 ribu rumah,” katanya.
Untuk mengakomodir rakyat miskin tentang pelayanan pendidikan yang setara dan baik, Probowo juga meluncurkan program sekolah rakyat.
Program tersebut harus menjadi perhatian Pemda agar Garut mendapat alokasi yang lebih cepat terealisasi.
Deden Sopain menyebut, semua program strategis Prabowo tentunya perlu direspon oleh Pemda Garut dengan mendorong agar bisa berjalan baik dan cepat.
Karena akan berdampak juga kepada Pemda yang saat ini memiliki keterbatasan fiskal untuk membiayai program visi-misi Paslon. Di antaranya, membuka lapangan kerja, pemberian permodalan UMKM, pelayanan kesehatan gratis dan jalan mulus.
BACA JUGA:
1.503 Mahasiswa Uniga KKN di 74 Desa, Ini Kata Bupati Garut
“Saya yakin, jika program Pak Prabowo dilaksanakan dengan komprehensif dan dibantu oleh kekuatan SDM Pemda akan berdampak besar terhadap kesejahteraan masyarakat Garut. Terutama masyarakat di pedesaan,” katanya.
Dia optimistis, Bupati dan Wakil Bupati akan terus berinovasi dalam mencetuskan kebijakan yang pro rakyat untuk membawa Kabupaten Garut “Hebat” cepat terwujud.
“Kami akan selalu memberikan kritik dan masukan yang konstruktif kepada Pemda. Baik diminta ataupun tidak karena doktrin karya dan kekaryaan harus terus dijalankan sesuai dengan idiologi Partai Golkar,” pungkas Deden Sopian.
(Bambang Fouristian)