BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengunjungi lokasi kejadian ledakan gas LPG yang terjadi di RT 02 RW 06, Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Selasa (5/8/2025).
Dalam kunjungannya, Erwin memastikan Pemerintah Kota Bandung akan bertindak cepat untuk menangani dampak musibah, mulai dari pemulihan hunian warga hingga bantuan kebutuhan pokok bagi para korban terdampak.
Baca Juga: Angklung Masih Prototipe, Kendaraan Listrik Bandung Belum Siap Operasi
Ledakan gas tersebut menyebabkan kerusakan pada beberapa rumah, termasuk rumah kontrakan milik warga.
“Dokumen seperti KTP, KK, semua bisa diurus ulang. Jangan khawatir, kami bantu prosesnya. Yang paling penting, ibu dan bapak semua selamat,” ujar Erwin menenangkan warga yang terdampak.
Tak hanya itu, Erwin juga secara pribadi menyatakan akan membantu biaya sewa tempat tinggal sementara bagi korban.
“Saya bantu biaya kontrak sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga terdampak. Insyaallah, pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak bisa selesai dalam waktu sebulan. Jadi ini hanya sementara,” katanya.
Pembangunan Ulang Rumah Terdampak Ledakan
Pemkot Bandung, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), telah mendapat instruksi untuk segera melakukan pembangunan ulang rumah warga yang rusak. Rumah-rumah tetangga yang ikut terdampak juga akan diperbaiki.
“Kita prioritaskan tiga hal. Pertama, membangun ulang rumah-rumah yang rusak. Kedua, membantu penerbitan ulang dokumen penting yang hilang. Ketiga, distribusi kebutuhan pokok seperti beras, mie instan, dan lainnya sudah mulai dilakukan,” jelasnya.
Selain penanganan cepat, Erwin juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan gas LPG, khususnya tabung 3 kilogram. Ia menekankan pentingnya mengecek kondisi regulator dan selang gas.
“Kalau regulator sudah rusak atau longgar, jangan dipaksakan. Segera ganti. Kalau memang tidak mampu beli, bilang saja ke saya, nanti kami bantu. Harga regulator memang murah, tapi kalau rusak bisa berujung bencana,” tegasnya.
Erwin berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat agar lebih peduli terhadap keselamatan di rumah, terutama terkait penggunaan peralatan dapur yang berisiko tinggi.
“Keselamatan adalah prioritas. Jangan pernah anggap enteng masalah gas LPG. Mari kita semua lebih waspada agar peristiwa seperti ini tidak terulang,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)