BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang rawan muncul selama fenomena kemarau basah, seperti diare, demam berdarah dengue (DBD), dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Plt Kepala Dinkes Kota Bandung, Sony Adam, menjelaskan bahwa kondisi cuaca lembap dan peralihan musim ini berisiko meningkatkan penyakit berbasis lingkungan.
“Waspadai kemarau basah. Pada kondisi seperti ini, penyakit seperti diare, demam berdarah, dan ISPA cukup sering muncul,” ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (5/8/2025).
Berdasarkan laporan dari berbagai fasilitas kesehatan di Kota Bandung, termasuk 80 puskesmas dan sekitar 250 klinik pratama, rata-rata terjadi 126 kasus diare setiap hari dalam sebulan terakhir.
“Setiap hari, hampir selalu ada kasus diare. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan higienitas dan sanitasi lingkungan masih perlu diperhatikan lebih serius,” kata Sony.
Meskipun jumlah kasus DBD tercatat lebih rendah, dengan sekitar 12 kasus dalam sebulan, Dinkes tetap mengingatkan agar masyarakat tetap waspada karena DBD memiliki potensi fatal yang tinggi.
“Yang membuat DBD menjadi masalah serius adalah angka kematiannya. Setiap anak yang terkena DBD pasti menyebabkan kepanikan di keluarga. Karena itu, kewaspadaan tinggi sangat penting,” tambahnya.
Peningkatan Kasus Penyakit Terpicu Cuaca Lembab
Kasus ISPA jauh lebih banyak, dengan 1.238 laporan dalam sebulan terakhir. Sony menjelaskan meskipun ISPA bisa terjadi sepanjang tahun, namun peningkatannya sering terjadi saat cuaca lembap atau peralihan musim seperti kemarau basah.
“ISPA cukup banyak dalam sebulan terakhir. Karena cuaca lembap, perubahan suhu, dan kualitas udara yang kurang baik bisa jadi faktor pemicu,” ungkapnya.
Untuk mencegah penyebaran penyakit, Dinkes Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kemudian memastikan makanan dan air minum tetap higienis. Serta menggunakan kelambu atau obat nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.
Sony juga mengingatkan warga untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika warga mengalami gejala diare, demam tinggi mendadak, batuk berkepanjangan, atau sesak napas.
“Jangan tunggu sampai parah. Segera periksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat. Pencegahan dan deteksi dini sangat penting,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)