GARUT,FOKUSJabar.id: Marakanya kasus beras oplosan di supermarket dan minimarket berdampak terhadap pasar rakyat (tradisional).
Informasi yang terhimpun FOKUSJabar, pasar rakyat yang ada di Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar) diserebu pembeli kualitas beras medium. Salah satunya, Pasar Wanaraja.
BACA JUGA:
Ingin Pasih Bahasa Inggris, Yuk Daftar di LKP Lentera Ilmu
Ketua Iwappa Wanaraja yang juga Ketua DPD Asossiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Garut, Ali Nurdin (Bos Ceceng) membenarkan hal tersebut.
Menurut Dia, dampak beras oplosan yang berada di supermarket dan minimarket membuat masyarakat beralih ke pasar untuk membeli beras medium.
“Sebenarnya kasus beras oplosan tidak terlalu berpengaruh. Hanya saja ada peningkatan pembeli di pasar rakyat,” ungkap Bos Ceceng melalui sambungan telpon, Selasa (5/8/2025) malam.
Salah satu masyarakat Kecamatan Wanarja, Ai Nur Hasanah mengaku was-was belanja ke mall atau minimarket karena kualitas berasnya tidak terjamin. Terlebih, muncul kasus beras oplosan
BACA JUGA:
1.503 Mahasiswa Uniga KKN di 74 Desa, Ini Kata Bupati Garut
“Karena kasus beras oplosan di mall/minimarket, kini saya beralih belanja ke pasar tradisional untuk membeli beras sistem kilogram,” ungkap Ai.
“Jujur, jika belanja di swalayan, Saya takut tertipu merk dan kemasan. Di pasar bisa di raba dan dilihat dulu. Terlebih harganya turun Rp1 ribu per kg,” Dia menambahkan.
Sebagai informasi, Mabes Polri melalui Satgas Pangan telah mengumumkan beberapa tersangka beras oplosan.
(Bambang Fouristian)