PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Bendungan Matras, bangunan bersejarah peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1918, kini menjadi destinasi wisata baru yang tengah viral di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Terletak di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran, bendungan ini menarik perhatian wisatawan karena keindahan alamnya yang memukau serta nuansa klasik yang masih terjaga.
Awalnya, bendungan ini hanya dikenal oleh warga sekitar. Namun, sejak dikelola oleh Karang Taruna Desa Sukahurip, namanya kembali mencuat dan viral di media sosial. Keindahan dan kebersihan lokasi menjadi daya tarik utama bagi para pelancong.
Baca Juga: Polemik Prostitusi Online di Pangandaran
Sely, salah satu pengunjung asal Padaherang, mengaku datang ke lokasi karena penasaran setelah melihat unggahan bendungan ini di media sosial. Ia bahkan mengajak seluruh anggota keluarganya untuk menikmati wisata sejarah tersebut.
“Saya datang bersama keluarga karena penasaran. Ternyata pengunjungnya ramai juga,” ujar Sely saat ditemui di lokasi, Minggu (3/8/2025).
Menurut Sely, selain bisa menikmati keindahan bangunan dan pemandangan sekitar, pengunjung juga bisa berenang di aliran air bendungan. Tak hanya itu, jajanan kuliner yang dijajakan di sekitar lokasi turut menambah daya tarik tempat ini.
“Selain berenang, banyak juga yang sibuk belanja kuliner di sini. Lengkap banget,” tambahnya.
Warso (55), selaku pengelola Bendungan Matras, menyebut bahwa bendungan ini tetap kokoh meski telah berusia lebih dari satu abad. Keunikan arsitektur bangunan yang masih mempertahankan gaya kolonial membuat lokasi ini semakin estetik dan fotogenik.
“Bendungan ini menampung air dari tiga aliran sungai. Meski usianya tua, bangunannya masih sangat kuat dan menarik secara visual,” jelas Warso.
Menariknya, untuk menikmati keindahan Bendungan Matras, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Pengelola hanya membuka donasi sukarela untuk biaya parkir yang nantinya digunakan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
“Kami tidak menetapkan tarif masuk. Parkir pun seikhlasnya saja, dan uangnya akan digunakan untuk kebersihan area wisata ini,” pungkas Warso.
(Sajidin)