spot_img
Jumat 1 Agustus 2025
spot_img

Cegah Peredaran Beras Oplosan, Pemkot Bandung Lakukan Monitoring ke Pasar dan Gudang Bulog

BANDUNG,FOKUSjabar.id: Pemerintah Kota Bandung melakukan pemantauan intensif terhadap distribusi dan stok beras di sejumlah titik, termasuk pasar tradisional, ritel modern, dan Gudang Bulog Gedebage, Kamis (31/7/2025). Langkah ini dilakukan untuk mencegah beredarnya beras oplosan di tengah masyarakat.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa monitoring dilakukan menyeluruh untuk memastikan rantai pasok beras medium berjalan dengan baik, khususnya jenis beras dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Bulog.

Baca Juga: Kongres GMNI XXII di Bandung, Risyad – Fatra Resmi Pimpin GMNI Periode 2025-2028 Lewat Aklamasi

“Hari ini kami turun langsung ke pasar-pasar tradisional untuk mengambil sampel, sekaligus mengecek ketersediaan beras di ritel modern. Tujuannya untuk memastikan distribusi beras medium tetap terjaga,” ujar Farhan.

Menurutnya, saat ini stok beras medium baik dari program SPHP maupun non-SPHP dalam kondisi aman. Ia juga berharap ritel modern bisa dijadikan sebagai zona penyangga (buffer zone) untuk membantu menstabilkan pasokan. Namun, realisasi hal tersebut masih menunggu regulasi dari Badan Pangan Nasional.

Farhan juga mengungkapkan rencana untuk menggandeng platform e-commerce agar dapat menyediakan outlet khusus penjualan beras. Hal ini dilakukan untuk memperluas akses masyarakat terhadap beras, mengingat permintaan terus meningkat.

“Permintaan beras tidak pernah turun, bahkan cenderung naik. Maka dari itu, harus memperluas pendistribusian, termasuk melalui jalur daring,” katanya.

Stok Beras Dalam Kondisi Aman

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyatakan bahwa stok beras di Kota Bandung masih dalam kondisi aman.

“Hasil pemantauan terbaru menunjukkan bahwa ketersediaan beras cukup stabil. Meski ada kenaikan harga, tetapi masih dalam kategori wajar. Beras SPHP pun sudah tersedia di Pasar Sederhana,” ujar Ronny.

Senada dengan hal itu, Kepala Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyalurkan sekitar 20 ton beras SPHP ke lima pasar utama yang menjadi titik pengawasan BPS, yakni Pasar Sederhana, Gedebage, Caringin, dan Kosambi.

“Saat ini, verifikasi kios terus berjalan untuk memperluas distribusi. Kami memiliki cadangan stok sekitar 35 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan Bandung Raya hingga enam bulan ke depan,” jelas Erwin.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru