TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Jawa Barat, Aanya Rina Casmayanti, melakukan kunjungan kerja ke Kota Tasikmalaya, Rabu (30/7/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari safari kerjanya di wilayah Jawa Barat, setelah sebelumnya mengunjungi Bandung dan Garut.
Kedatangan Senator perempuan ini disambut langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi, Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim, serta jajaran kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: KPPN Tasikmalaya Dorong Digitalisasi Pengelolaan Keuangan, Beri Penghargaan Satker Berprestasi
Dalam pertemuan yang berlangsung di Aula Balai Kota Tasikmalaya, Aanya terlibat dalam diskusi strategis bersama Wali Kota dan para kepala dinas, membahas berbagai isu penting di Kota Santri, mulai dari infrastruktur, fiskal daerah, kesehatan, hingga persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Perhatian Serius terhadap Rumah Singgah
Wali Kota Viman menyampaikan, kunjungan Aanya merupakan bentuk perhatian dari pusat terhadap daerah. Ia berharap, hasil pertemuan ini dapat menjadi pintu masuk percepatan program-program pembangunan dan pelayanan publik di Kota Tasikmalaya.
“Saya sampaikan langsung kepada Ibu Senator bahwa kami sangat membutuhkan fasilitas rumah singgah, terutama untuk perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. Ini sangat mendesak,” ujar Viman.
Berdasarkan data, sepanjang tahun 2024 terdapat 164 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tasikmalaya. Sementara hingga Juli 2025 ini, sudah tercatat 95 kasus, jumlah yang dinilai memprihatinkan.
“Korban sering kali kehilangan tempat tinggal karena diusir atau ditelantarkan. Maka keberadaan rumah singgah menjadi kebutuhan mendesak,” tambahnya.
Senator Siap Perjuangkan Aspirasi Daerah
Aanya Rina Casmayanti menegaskan, kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi. Melainkan juga sebagai sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah secara langsung.
“Saya mendengar banyak persoalan yang dihadapi Pemkot Tasikmalaya, termasuk anggaran, pendidikan, kesehatan, dan khususnya masalah rumah singgah untuk korban kekerasan. Ini akan menjadi perhatian khusus saya,” tegas Aanya.
Ia menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan Kota Tasikmalaya di tingkat nasional. Terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak.
“Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak ini harus ditangani secara serius. Kemudian saya akan berupaya mendorong realisasi rumah singgah di Tasikmalaya agar para korban mendapat tempat yang aman dan layak,” pungkasnya.
(Seda)