BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Koperasi Baraya Sinergi Sejahtera (Basis) dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, menggencarkan edukasi keamanan siber bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Langkah ini dinilai strategis untuk membekali UMKM menghadapi tantangan digital yang semakin kompleks.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menyampaikan apresiasinya kepada Koperasi Basis atas inisiatif menggelar pelatihan keamanan siber. Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, Rabu (30/7/2025).
Baca Juga: Dinkes Bandung Siap Gelar Pemeriksaan Kesehatan Massal untuk 450 Ribu Siswa
“Atas nama Pemkot Bandung, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Koperasi Basis. Ini bentuk nyata pemberdayaan UMKM menuju visi Bandung Utama,” ujar Erwin.
Menurutnya, teknologi digital memang membuka peluang besar dalam hal pemasaran dan transaksi, namun juga membawa risiko baru seperti penipuan online, peretasan data, dan serangan siber lainnya.
“Serangan siber bisa menghancurkan usaha yang dibangun bertahun-tahun jika tidak diantisipasi dengan baik,” tegasnya.
Erwin menambahkan, Pemkot Bandung tengah mempersiapkan pembangunan 30 UMKM Center yang akan menjadi pusat inkubasi bisnis dan kuliner di setiap kecamatan. Ia pun mengajak para pelaku UMKM untuk berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut.
“Pelatihan seperti ini adalah bagian dari ikhtiar kita. Jangan hanya kuat dalam produksi dan promosi, tapi juga harus andal menjaga keamanan usaha di ranah digital,” katanya.
Serangan Digital Terhadap UMKM Meningkat
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, Supriyadi, mengungkapkan saat ini terdapat sekitar 4,63 juta pelaku UMKM di Jawa Barat. Namun, dari 33.598 koperasi yang terdaftar, hanya sekitar 50 persen yang aktif. Di Kota Bandung, dari 2.437 koperasi, hanya 711 unit yang masih beroperasi aktif atau sekitar 29,17 persen.
“Serangan digital terhadap UMKM juga terus meningkat. Pada semester I tahun 2023, lebih dari 11.900 file berbahaya tercatat menyerang UMKM, meningkat 83% dari tahun sebelumnya,” jelas Supriyadi.
Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Kurniadi, yang menyebut minimnya jumlah pendamping koperasi masih menjadi kendala di lapangan.
“Kami membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan koperasi seperti Basis, untuk memperkuat pelatihan koperasi, termasuk Koperasi Merah Putih,” ujar Kurniadi.
Ketua Koperasi Basis, Yesi Wirahma, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal pihaknya dalam menjawab kebutuhan zaman.
“UMKM kini semakin bergantung pada dunia digital. Maka, perlindungan terhadap akun dan data digital adalah pondasi dasar yang harus dimiliki pelaku usaha,” ujarnya.
(Yusuf Mugni)