spot_img
Rabu 30 Juli 2025
spot_img

Bupati Ciamis Soroti Krisis Moral Anak dan Meningkatnya Kekerasan dalam Keluarga

CIAMIS,FOKUSJabar.id: Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menyoroti meningkatnya kasus kekerasan dalam keluarga dan krisis moral yang tengah melanda masyarakat. Ia menyebut kondisi ini sebagai ancaman serius terhadap tumbuh kembang anak, baik dari sisi mental maupun akhlak.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati dalam acara Pemberian Apresiasi Pengelola Program Bangga Kencana dan Akseptor KB Lestari, yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Ciamis, di Aula STIKes Muhammadiyah, Rabu (30/07/2025).

Baca Juga: Aksi Heroik Damkar Ciamis Selamatkan Dua Kucing Anggora dari Sumur Sedalam 13 Mete

“Jika kondisi keluarga tidak harmonis, maka anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang tidak sehat. Padahal keluarga adalah tempat utama dan pertama dalam membentuk karakter seorang anak,” tegas Herdiat.

Meskipun Ciamis telah menyatakan diri sebagai Kabupaten Agamis, Herdiat menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan pelecehan seksual yang bahkan dilakukan oleh figur yang seharusnya menjadi teladan.

“Ada anak usia 12 tahun yang sudah hamil. Ada ayah yang memperkosa anak kandungnya, ibu yang mencabuli anak sendiri, hingga kepala desa yang mencabuli warganya. Ini sungguh menyayat hati,” ujarnya dengan nada prihatin.

Menurut Herdiat, menyelesaikan persoalan moral tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah. Ia menekankan perlunya peran aktif dari seluruh elemen masyarakat termasuk tokoh agama, pendidik, kepala sekolah, kepala desa, pemuda, dan para orang tua.

“Kita harus bersama-sama membina dan mengawasi anak-anak. Tanggung jawab ini milik kita semua,” katanya.

Perkuat Peran Keluarga

Herdiat juga menyebutkan, peringatan Hari Keluarga Nasional ke-32 dan Hari Anak Nasional ke-41 tingkat Kabupaten Ciamis menjadi momentum penting untuk memperkuat peran keluarga sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi emas.

“Program Indonesia Emas 2045 tidak hanya soal menurunkan angka stunting, tetapi juga tentang bagaimana membentuk mental dan akhlak anak bangsa. Jika hanya nol stunting tapi akhlaknya rusak, itu bukan keberhasilan,” tegasnya.

Sebagai langkah nyata, Bupati berencana mengundang seluruh kepala sekolah, kepala desa, dan pimpinan pondok pesantren untuk merumuskan strategi bersama dalam pembinaan generasi muda.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri. Kita memerlukan kolaborasi nyata untuk mendidik dan membentuk anak-anak agar tumbuh menjadi generasi saleh, salehah, dan berakhlak mulia,” ucapnya.

Herdiat juga mengajak seluruh masyarakat Ciamis untuk terus menumbuhkan semangat gotong royong demi menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera lahir batin, dan penuh harapan.

(Nank Irawan)

spot_img

Berita Terbaru