spot_img
Kamis 24 Juli 2025
spot_img

Padel, Olahraga Booming yang Mudah Dimainkan dan Menyehatkan

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Padel menjadi salah satu olahraga yang mulai digandrungi dan populer pada saat ini. Tak hanya di negara asalnya Meksiko, Spanyol, ataupun di benua Eropa dan Amerika, olahraga gabungan tennis dan squash ini pun makin digemari dan dimainkan masyarakat Indonesia termasuk di Kota Bandung.

Banyak alasan yang mendasari olahraga raket ini semakin digandrungi dan dimainkan masyarakat Indonesia. Bahkan padel menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat Indonesia.

Salah satu pegiat olahraga padel di Kota Bandung, Hartono Soekwanto membeberkan beberapa alasannya. Salah satu diantaranya yakni padel menjadi olahraga yang mudah untuk dimainkan oleh siapapun.

“Perkembangan padel ini memang luar biasa karen memang mudah untuk dimainkan siapapun. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, sehingga olahraga ini sangat bagus buat rekreasi sehat bersama keluarga,” kata Hartono saat ditemui di lapangan PadelPlush, Jalan Cihampelas Kota Bandung, Rabu (23/7/2025).

fokusjabar.id padel padelplush
Hartono Soekwanto. (FOTO: Ageng)

Meski hampir sama dengan olahraga tennis, kata Hartono, padel lebih mudah dimainkan siapapun karena memiliki ukuran lapangan yang lebih kecil. Ukuran standar internasional lapangan padel memiliki panjang 20 meter dan lebar 10 meter atau sekitar sepertiga lapangan tennis. 

Dengan ukuran lapangan yang lebih kecil, padel pun lebih aman untuk dimainkan oleh semua kalangan usia. Khusunya bagi kalangan orang tua yang berusia diatas 40 tahun.

“Lantai lapangan padel pun lebih aman karena tidak sekeras lapangan tennis, apalagi sol untuk sepatu khusus padel lebih empuk dan ini lebih aman bagi mereka yang sudah berusia diatas 40 tahun karena biasanya suka bermasalah di persendian,” Hartono menjelaskan.

Dengan berbagai alasan tersebut, Hartono yang kini menginjak usia 53 tahun pun lebih memilih beralih ke olahraga padel. Sebelumnya, dirinya menggeluti olahraga tennis dan sempat mengikuti turnamen master berpasangan dengan mantan atlet tennis ganda nasional terbaik, Bonit Wiryawan.

“Kalau usia masih dibawah 40 tahun, kita masih bisa berlari mengejar bola di lapangan tennis. Tapi kalau sudah di usia seperti saya, ya sudah sulit untuk covering lapangan tennis dan padel akhirnya jadi pilihan saya berolahraga,” dia menambahkan.

fokusjabar.id padel padelplush
Hartono Soekwanto (ketiga dari kiri) saat berpasangan dengan Bonit Wiryawan (kedua dari kiri) pada salah satu turnamen tennis master nasional. (FOTO: Istimewa)

Alasan lain dirinya bermain padel, lanjut Hartono, layaknya berolahraga yakni membuat tubuh sehat dan bugar. Tapi dengan resiko cedera yang minim terutama bagi kalangan seusia dirinya.

“Tak hanya keluar keringat saja dan bikin badan lebih bugar, maen padel ini bisa stabilkan gula darah saya. Jadi olahraga ini bagus buat penderita diabetes. Tidak terlalu banyak lari, kardio nya dapet banyak, dan tidak terlalu memaksa jantung kerja lebih keras,” kata pria yang menjuarai kontes ikan koi sedunia dua kali berturut-turut di Jepang.

Meski minim cedera, Hartono tetap mengingatkan para pegiat olahraga padel untuk tetap memerhatikan beberapa hal. Salah satunya pemanasan sebelum melakukan olahraga padel jadi hal yang mutlak dilakukan.

“Terutama dipersendian tangan, siku hingga bahu karena raket yang digunakan lebih berat dibanding raket tennis. Raket untuk pemula di olahraga tennis itu beratnya sekitar 225 sampai 260 gram, sedangkan di olahraga padel itu sekitar 335 sampai 355 gram dan itu hampir sama beratnya dengan raket yang digunakan atlet tennis profesional Novac Jokovic. Jadi kalau tidak hati-hati dan pemanasan lebih dulu sebelum bermain padel, resiko cedera siku atau otot sendi tangan bisa saja terjadi,” Hartono menjelaskan.

fokusjabar.id padel padelplush
Lapangan PadePlush di Jalan ihampelas Kota Bandung menjadi salah satu pilihan lapangan terbaik untuk berolahraga padel. (FOTO: Ageng)

Hal lain yang harus diperhatikan adalah kondisi lapangan yang digunakan. Selain dari sisi ukuran lapangan, karpet lantai yang digunakan pun harus memenuhi standar. 

Karpet lantai lapangan padel, lanjut dia, harus memiliki permukaan yang rata dan datar di setiap bagian. Selain berpengaruh pada pantulan, kondisi lapangan yang rata pun bisa meminimalisir cedera. 

“Jangan sampai karena sedang booming, pemilik lapangan padel hanya mengejar keuntungan tanpa memikirkan safety dari pemain. Lapangan PadelPlush ini saya lihat cukup baik dan bisa dibilang yang terbaik di Indonesia. Sesuai standar internasional, bahkan atapnya pun cukup tinggi mencapai 15 meter sehingga sirkulasi udaranya sangat baik,” kata Hartono.

Dengan kehadiran lapangan PadelPlush yang akan segera dilaunching ini, Hartono meyakini jika olahraga padel di Kota Bandung, Jabar, bahkan Indonesia akan lebih booming dan berkembang. Tak hanya sebagai sarana rekreasi sehat olahraga, tapi juga diyakini mampu melahirkan pemain atau atlet padel potensial untuk ke jenjang prestasi hingga level internasional.

“Jadi selain olahraga rekreasi keluarga, padel ini sudah diakui sebagai olahraga prestasi dan menjadi anggota KONI. Meski saat ini masih menjadi olahraga trend musiman, tapi saya yakin kedepan akan terjadi seleksi alam. Mana yang memang benar-benar serius menggeluti olahraga ini, mana yang hanya untuk ikut trend saja. Saya sendiri ingin serius, ikut dan menang di kejuaraan-kejuaraan untuk kalangan usia saya atau master seperti halnya di olahraga tennis, semoga saja induk organisasi padel di Indonesia bisa menghadirkan kejuaraan-kejuaraan untuk kami,” Hartono menegaskan.

(ageng)

spot_img

Berita Terbaru