BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kasus pencurian komponen Penerangan Jalan Umum (PJU) masih menjadi tantangan bagi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung. Meski frekuensinya menurun dibanding tahun sebelumnya, laporan aksi pencurian masih cukup sering diterima dari lapangan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi Dishub Kota Bandung, Panji Kharismadi, menyatakan bahwa berkurangnya kasus pencurian kemungkinan besar karena meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga fasilitas publik.
Baca Juga: Dishub Bandung Siagakan Tim 24 Jam untuk Penerangan Jalan dan Lampu Lalu Lintas
“Tahun ini memang kasusnya menurun. Sekarang masyarakat lebih berani menegur atau menanyakan kalau melihat orang mencurigakan yang utak-atik PJU,” ujar Panji, Kamis (24/5/2025).
Menurutnya, sejumlah komponen PJU yang kerap menjadi sasaran pencurian meliputi ornamen besi berbentuk maung (macan), kontaktor pada panel tiang PJU, serta kabel bawah tanah yang mengandung tembaga dan bernilai tinggi.
“Yang paling sering dicuri itu kabel bawah tanah. Harganya bisa mencapai Rp68.000 per meter. Kalau satu rangkaian PJU mati, itu bisa berarti kehilangan hingga 100 meter kabel. Kalau terjadi di beberapa titik, jelas kerugiannya besar,” jelasnya.
Selain pencurian, Panji juga menyoroti aksi vandalisme yang terjadi saat pesta kemenangan Persib Bandung beberapa waktu lalu. Beberapa box PJU di kawasan Simpang Cikapayang dan Palestine Walk dirusak, bahkan diinjak hingga menyebabkan satu rangkaian lampu padam total.
Fokus Dishub Memastikan Fasilitas Cepat Berfungsi Kembali
Namun, hingga kini Dishub belum pernah melaporkan kejadian-kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Fokus utama mereka, kata Panji, adalah memastikan fasilitas cepat kembali berfungsi.
“Kami belum pernah membuat laporan resmi ke polisi. Prioritas kami adalah menyalakan kembali lampu yang padam. Tapi jika ke depan ada bukti kuat, tentu akan kami laporkan,” tegasnya.
Panji juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi fasilitas umum. Ia mengimbau warga agar tidak ragu menegur siapa pun yang terlihat mencurigakan saat mendekati atau mengutak-atik perangkat PJU.
“Kalau memang petugas resmi, pasti bisa menunjukkan identitas dan menjelaskan tugasnya dengan baik. Tapi kalau niatnya jahat, biasanya gerak-geriknya mencurigakan,” ujarnya.
Panji menambahkan, aksi pencurian komponen PJU biasanya terjadi pada malam hari. Salah satu lokasi terbaru yang menjadi sasaran adalah di kawasan Jalan Riau atau Riau Marta Dinata.
(Yusuf Mugni)