CIAMIS,FOKUSJabar.id: Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Desa ini berhasil meraih Juara 1 Lomba Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) zona baru tingkat Mabes Polri.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan dalam Malam Apresiasi Polri untuk Masyarakat yang digelar di PTIK Jakarta, Selasa malam (22/7/2024). Penghargaan diterima langsung oleh perwakilan Polres Ciamis Polda Jabar dan Kepala Desa Jalatrang.
Baca Juga: Rumah Warga Cigayam Ciamis Ambruk, Diduga Lapuk dan Terus Dihantam Hujan
Kapolres Ciamis, AKBP Hidayatullah, menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan tersebut. Ia menilai pencapaian ini merupakan wujud nyata dari sinergi positif antara masyarakat dan aparat kepolisian, khususnya Bhabinkamtibmas, dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian luar biasa Pemdes Jalatrang. Semoga ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan potensi lokal,” ujar Kapolres, Kamis (24/7/2025).
Ia berharap, program pemanfaatan pekarangan ini dapat terus berkelanjutan dan menjadi model ketahanan pangan di tingkat desa.
Sementara itu, Kepala Desa Jalatrang, Dadi Haryadi, menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras dan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumah mereka untuk bercocok tanam.
“Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh warga Desa Jalatrang yang telah berkomitmen menjadikan pekarangan rumah sebagai sumber pangan mandiri,” ujarnya.
Berawal dari Kebutuhan Dasar
Menurut Dadi, inisiatif ini mulai sejak tahun 2021 dan berawal dari kebutuhan dasar masyarakat. Dengan dukungan aktif dari Bhabinkamtibmas Aiptu Agus Hendra, warga tergerak untuk menanam aneka sayuran dan bumbu dapur seperti bawang merah, cabai, dan tomat di lahan pekarangan masing-masing.
“Yang membanggakan, dari total 1.870 rumah di Desa Jalatrang, sebanyak 75 persen telah aktif memanfaatkan pekarangan mereka secara produktif,” jelas Dadi.
Lebih dari sekadar mencukupi kebutuhan pangan harian, program ini juga berdampak signifikan terhadap kesejahteraan warga. Berdasarkan survei tahun 2021, hasil dari pemanfaatan pekarangan tersebut menyumbang pendapatan hingga Rp72 juta per bulan bagi desa secara keseluruhan.
“Alhamdulillah, setelah program ini berjalan, banyak kebutuhan harian warga bisa terpenuhi dari hasil kebun sendiri. Ini mengurangi pengeluaran dan menambah pemasukan,” ungkapnya.
(Husen Maharaja)