spot_img
Jumat 25 Juli 2025
spot_img

Aksi Nelayan Pangandaran Ricuh, Kapolres Turun Tangan Redam Amarah Massa

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Aksi unjuk rasa ratusan nelayan di depan Pendopo Bupati Pangandaran pada Kamis (24/7/2025) berujung ricuh. Ketegangan memuncak ketika massa merusak gerbang pendopo dan bahkan satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang disiagakan di lokasi.

Pemicu kericuhan diduga karena kekecewaan massa yang tak kunjung mendapat kesempatan bertemu langsung dengan Bupati Pangandaran. Aksi yang semula berjalan damai dan fokus pada tuntutan penerbitan Surat Keterangan Asal Benih (SKAB) oleh Forum Benih Bening Lobster (BBL) berubah menjadi amuk massa ketika aspirasi mereka dianggap diabaikan.

Baca Juga: Ricuh di Depan Pendopo, Nelayan Pangandaran Tuntut Legalitas Budidaya Baby Lobster

Massa merangsek masuk ke halaman pendopo setelah menjebol pagar gerbang. Dalam pelampiasan amarahnya, mereka merusak mobil Damkar memecahkan kaca dan menghantam bodi kendaraan dengan benda keras.

Situasi nyaris tak terkendali hingga akhirnya Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, turun langsung ke tengah kerumunan. Ia dengan berani berdiri di garis depan dan menggunakan pengeras suara untuk berbicara kepada massa.

“Saudara-saudaraku, tolong dengarkan saya! Kami siap memfasilitasi dan mendukung komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, khususnya para nelayan,” seru Kapolres di tengah sorak sorai massa yang mulai tenang.

Dengan pendekatan humanis dan komunikasi yang empatik, Kapolres meminta agar massa tetap kondusif dan tidak melakukan tindakan anarkistis.

“Saya titip Pangandaran agar tetap damai. Kami akan mengawal proses ini hingga ada solusi. Mari kita selesaikan dengan cara terhormat, bukan lewat perusakan,” lanjutnya.

Pendekatan tersebut berhasil. Emosi massa perlahan surut. Kapolres kemudian berdialog langsung dengan koordinator lapangan dan menyampaikan komitmen Polres untuk memfasilitasi dialog lanjutan dengan pemerintah daerah.

Tak lama setelah itu, massa mulai membubarkan diri secara tertib. Meskipun kerusakan fisik pada fasilitas publik cukup signifikan, tindakan cepat Kapolres dinilai berhasil mencegah kerusuhan yang lebih luas dan korban jiwa.

Polres Pangandaran menyatakan komitmennya untuk menangani permasalahan ini secara profesional, proporsional, dan akuntabel dalam koridor hukum yang berlaku.

(Sajidin)

spot_img

Berita Terbaru