CIAMIS,FOKUSJabar.id: Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, para pedagang bendera merah putih, umbul-umbul, dan aksesoris kemerdekaan di Kabupaten Ciamis mengeluhkan penurunan omzet yang cukup drastis. Penurunan ini diduga kuat akibat maraknya penjualan secara online yang semakin mendominasi pasar.
Salah satu pedagang, Husni (49), warga Desa Cimari, Kecamatan Cikoneng, menyebut bahwa sejak tren penjualan digital berkembang, usahanya tak lagi seramai dulu. Padahal, ia sudah puluhan tahun menggantungkan hidup dari menjual bendera merah putih menjelang bulan Agustus.
Baca Juga: Kokam Ciamis Kirim 100 Anggota ke Apel Akbar Satyatama Prabu di Sleman
“Dulu sebelum marak jualan online, usaha bendera ini sangat menjanjikan. Tapi sekarang omset terus turun,” ujar Husni saat ditemui, Senin (21/7/2025).
Husni menuturkan, ia mulai berjualan sejak usia muda, mengikuti jejak pamannya yang lebih dulu berjualan bendera dan perlengkapan kemerdekaan. Kini, meski usianya hampir kepala lima, usaha musiman ini tetap ia lakoni setiap menjelang perayaan HUT RI.
“Saya sudah jualan bendera dari zaman masih muda. Tapi sejak beberapa tahun terakhir, hasilnya makin turun, apalagi setelah COVID-19,” tuturnya.
Karena hasil dari berjualan bendera tidak lagi mencukupi kebutuhan sehari-hari, Husni kini juga merintis usaha produksi Dodol Garut sebagai pendapatan utama. Ia berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk menghidupkan kembali sektor ekonomi musiman seperti usaha bendera menjelang Agustusan.
“Saya harap ada kebijakan dari pemerintah, misalnya mewajibkan kantor-kantor, sekolah, dan warga beli bendera ke pedagang lokal. Jadi bisa bantu ekonomi kami juga,” harapnya.
Meski menghadapi tantangan, Husni tetap bersemangat menjalani tradisi berdagang bendera yang telah digelutinya selama puluhan tahun. Ia percaya, semangat kemerdekaan seharusnya juga menjadi semangat untuk menjaga keberlangsungan usaha rakyat kecil.
(Husen Maharaja)