BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan berharap kepengurusan provinsi Wushu Indonesia Jawa Barat masa bakti 2025-2029 bisa meraih prestasi lebih baik pada PON XXII di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2028 mendatang. Hal tersebut disampaikan orang nomor dua di Provinsi Jabar saat menghadiri secara langsung pelantikan dan pengukuhan Pengprov Wushu Indonesia Jabar masa baktri 2025-2029 dibawah kepemimpinan Dwi Jati Utomo oleh PB Wushu Indonesia di ballroom el-Royal Hotel, Jalan Merdeka Kota Bandung, Selasa (15/7/2025).
Erwan mengatakan, proses pelantikan dan pengukuhan jangan hanya menjadi sebauah acara acara seremonial belaka. Namun menjadi momentum penting organisasi dan komitmen baru dalam memajukan olahraga wushu di Tanah Priangan.
“Jadikan Wushu Jabar sebagai basis prestasi wushu nasionl. Wushu Jabar pernah berprestasi dan di bawah tangan Pak Dwi Jati Utomo, kami berharap bisa kembali mencapai prestasi maksimal pada PON XXII nanti,” kata Erwan.
Sebagai salah satu cabang olahraga andalan Jabar di ajang multieven PON, lanjut Erwan, cabang olahraga wushu diharapkan bisa meningkatkan raihan prestasi pada PON XXI tahun 2024 lalu di Medan, Sumatera Utara. Pada PON edisi ke-21 tersebut, wushu Jabar hanya meraih dua medali emas dari total 28 nomor yang dipertandingkan.
“Untuk PON XXII tahun 2028, saya berharap wushu Jabar bisa meraih minimal 5 medali emas sehingga bisa mendukung upaya mewujudkan Jabar Quatrick juara umum PON. Itu target minimal ya, karena dengan SDM dan nomor yang dipertandingkan bisa lebih,” Erwan menegaskan.

Untuk mencapai target tersebut, Erwan mengaku jika Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mendukung upaya cabang olahraga dalam mengejar prestasi tersebut. Termasuk di cabang olahraga wushu.
“Kita siap mendukung penciptaan ekosistem dan iklim olahraga yang kondusif di Jabar sehingga cabang olahraga bisa lebih berprestasi di PON ke-22 nanti. Dan satu hal lain yang tidak kalah penting, cabang olahraga sudah harus bisa lebih mandiri dan tidak hanya mengandalkan pemerintah saja dari sisi anggaran. Salah satunya dengan secepatnya mencari perusahaan-perusahaan untuk menjadi bapak asuh dan kami Pemprov Jabar siap untuk memfasilitasinya,” kata Erwan.
Tantangan tersebut disambut Ketua Umum Wushu Indonesia Jabar masa bakti 2025-2029, Dwi Jati Utomo. Purnawirawan TNI AD berpangkat terakhir Mayor Jenderal itu bertekan untuk mewujudkan wushu Jabar semakin berjaya dan berprestasi di lima tahun kepemimpinannya.
“Potensi untuk makin berjaya dan berprestasi lebih baik itu sangat besar. Jabar memiliki SDM, peminat wushu, hingga sasana wushu yang besar sehingga target kita di PON XXII nanti pun harus lebih baik,” kata Dwi Jati.

Modal awal untuk mencapai target lebih baik di PON XXII, lanjut Dwi Jati, sudah dimiliki wushu Jabar dengan raihan prestasi pada kejuaraan nasional junior. Pada kejurnas junior tersebut, wushu Jabar meraih lima medali emas.
“Tapi pencapaian kita masih dibawah Jatim, Jateng dan DKI Jakarta. Karena itu, jadi tugas semua pengurus dan stakeholder terkait untuk wujudkan wushu Jabar yang lebih berjaya dan berprestasi,” Dwi Jati menambahkan.
Berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, kata Dwi Jati, sudah disiapkan melalui berbagai rancangan kerja dan program yang disiapkan. Diantaranya sistem rekrutmen atlet yang lebih fair dan terbuka, pelaksanaan sosialisasi wushu ke sekolah-sekolah yang lebih masif, pengembangan dan pembinaan sasana wushu di Jabar yang lebih baik, hingga penyediaan sarana dan prasarana olahraga wushu yang lebih lengkap.
“Target kita tudak hanya prestasi di PON yang lebih baik tapi juga di kancah internasional dan Jabar punya potensi itu. Kita mohon dukungan dari PB Wushu Indonesia maupun Pemprov dan KONI Jabar. Ada peluang sangat besar di wushu dengan 28 medali emas yang diperebutkan dan kita bertekad untuk membawa wushu Jabar makin berjaya dan berprestasi,” Dwi Jati menegaskan.

Sementara KONI Jabar meyakini dibawah kepemimpinan Dwi Jati Utomo, wushu Jabar bisa makin berjaya dan berprestasi. Salah satunya prestasi di ajang multieven PON sebagai tolok ukur keberhasilan dari kepengurusan cabang olahraga prestasi.
“Saya hanya mengingatkan terkait dua hal penting dalam organisasi olahraga yang harus dijaga dan ditingkatkan. Yakni soliditas dan loyalitas. Tidak hanya soliditas dan loyalitasi di dalam kepengurusan, tapi juga dengan pihak-pihak terkait lainnya seperti Pemprov Jabar, Dispora Jabar, KONI Jabar, serta stakeholder lain,” kata Ketua Harian KONI Jabar, Arief Prayitno.
Hal senada diungkapkap Sekretaris Jenderal PB Wushu Indonesia, Ngatino yang menegaskan jika soliditas menjadi hal yang penting dalam sebuah organisasi olahraga. Jika soliditas tersebut bisa dipertahankan maka prestasi akan hadir.
“Dari sisi potensi yang dimiliki, Jabar sudah sangat luar biasa bahkan mampu melahirkan juara dunia. Dulu Jabar bisa menjadi juara umum dan kami yakin bisa kembali melahirkan atlet-atlet terbaik dan unggul di nasional maupun internasional,” Ngatino menegaskan.
(ageng)