spot_img
Minggu 13 Juli 2025
spot_img

KONI Kota Bandung: Uji Kompetensi Pelatih Tingkatkan Perkembangan Cabor

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung terus mengupgrade kualitas pelatih melalui kegiatan Pelatihan Pelatih dan Uji Kompetensi Profesi Pelatih Olahraga di Ballroom Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Sabtu-Minggu (12-13/7/2025). Sebanyak 140 pelatih dari berbagai cabang olahraga ikut serta dalam kegiatan yang digelar bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tersebut.

Ketua Umum KONI Kota Bandung, Nuryadi menuturkan, pelaksanaan kegiatan merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dimana Wali Kota Bandung M. Farhan merupakan salah satu perancang undang-undang tersebut. Pelatihan pelatih dan uji kompetensi profesi pelatih olahraga sendiri merupakan kegiatan rutin tahunan yang digelar KONI Kota Bandung.

“Sertifikasi ini menjadi amanat undang-undang, seluruh yang terlibat dalam kegiatan olahraga harus tersertifikasi dan profesi pelatih ini harus dibuktikan melalui uji kompetensi. Tidak cukup dengan mengaku sebagai seorang pelatih,” kata Nuryadi di sela-sela kegiatan, Sabtu (12/7/2025).

Pelaksaan Pelatihan Pelatih dan Uji Kompetensi Profesi Pelatih Olahraga yang digelar setiap tahun, kata Nuryadi, mampu memberikan dampak signifikan bagi perkembangan cabang olahraga. Salah satunya dengan peningkatan jumlah klub olahraga di Kota Bandung yang saat ini mencapai 1.185 klub.

“Selain itu, dari sisi kuantitas atlet pun mengalmi penambahan cukup siginifikan. Di tahun-tahun sebelumnya, keikutsertaan atlet dari berbagai event olahraga di Kota Bandung mencapai 14 sampai 16 ribu orang. Tapi di tahun 2024, dari 198 even olahraga yang digelar di Kota Bandung sebanyak 24 ribu atlet ikut terlibat,” Nuryadi memaparkan.

fokusjabar.id KONI Kota Bandung
Wali Kota Bandung, M. Farhan menerima berkas persyaratan uji kompetensi profesi pelatih olahraga sebagai simbolis pembukaan Pelatihan Pelatih dan Uji Kompetensi Profesi Pelatih Olahraga yang digelar KONI Kota Bandung. (FOTO: Istimewa)

Kondisi tersebut, lanjut Nuryadi, menunjukkan jika para pelatih cabang olahraga yang sudah tersertifikasi dan lulus uji kompetensi mampu menjalankan profesinya dengan baik di cabang olahraga masing-masing. Dengan kualitas pelatih yang meningkat, maka kuantitas maupun kualitas atlet Kota Bandung pun ikut meningkat.

“Para pelatih yang bisa mengikuti uji kompetensi pun harus memenuhi persyaratan-persyaratan ketat, salah satunya memiliki sertifikat pelatih dari cabang olahraganya. Berkas-berkasnya harus lengkap, jadi tidak bisa sembarangan pelatih yang bisa di uji kompetensi. Harus mengikuti dan lulus dari pelatihan pelatih dari cabang olahraganya masing-masing,” Nuryadi menegaskan.

Ketua Bidang Pendidikan dan Penataran KONI Kota Bandung, Sufyar Mudjianto mengakui jika tidak semua pengurus cabang olahraga yang menjadi anggota KONI Kota Bandung melakukan pelatihan pelatih. Bahkan terdapat beberapa cabang olahraga yang belum pernah menggelar pelatihan pelatih bagi para pelatihnya.

“Memang masih ada beberapa cabor yang belum memiliki skema bagaimana cara melakukan pelatihan bagi pelatih olahraga dan kami dari KONI Kota Bandung selalu memberikan pendampingan terkait hal itu. Jadi uji kompetensi ini berlaku jika pelatih yang bersangkutan sudah mengantongi sertifikat pelatih dari cabang olahraganya,” kata Kang Nunu (sapaan akrab Sufyar Mudjianto).

Meski demikian, Kang Nunu menyebut jika KONI Kota Bandung belum bisa memberikan penegasan untuk menggunakan pelatih bersertifikat dan lulus uji kompetensi untuk menangani tim cabang olahraga bersangkutan pada Porprov XV Jabar tahun 2026 mendatang. Pasalnya, pelaksanaan Pelatihan Pelatih dan Uji Kompetensi Profesi Pelatih Olahraga yang dilakukan KONI Kota Bandung sebagai upaya memberikan legalitas profesi sebagai perlindungan bagi para pelatih.

“Ada beberapa cabang olahraga yang menerapkan itu (pelatih bersertifikasi dan lulus uji kompetensi) untuk Porprov XV Jabar, tapi tidak semua. Karena ada kendala tadi, beberapa cabang olahraga justru belum pernah melakukan pelatih pelatih di cabornya,” Kang Nunu menjelaskan.

Sementara itu, lanjut Kang Nunu, pelaksanaan Pelatihan Pelatih dan Uji Kompetensi Profesi Pelatih Olahraga tahun 2025 diikuti oleh 140 orang pelatih dari berbagai cabang olahraga. Mereka terbagi di dua sesi kegiatan yakni refreshment atau penyegaran sebagai 70 pelatih serta sisanya dilakukan di hari kedua pada Minggu (13/7/2025).

“Untuk saat ini, kita fokuskan kempelatih-pelatih cabang olahraga yang akan menghadapi babak kualifikasi dan Porprov XV Jabar tahun 2026 mendatang. Dan yang terbaru di kegiaran tahun ini adalah hadirnya sesi psikologi olahraga serta kehadiran mantan atlet nasional sehingga para pelatih bisa mendapatkan wawasan dan keilmuan baru,” Kang Nunu menegaskan.

Kegiatan Pelatihan Pelatih dan Uji Kompetensi Profesi Pelatih Olahraga tahun 2025 mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Bandung sehingga para pelatih tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengikuti pelatihan maupun uji kompetensi. Kegiatan sendiri dibuka secara langsung oleh Wali Kota Bandung M. Farhan dan dihadiri anggota legislatif DPRD Kota Bandung.

(Ageng)

spot_img

Berita Terbaru

Lewat ke baris perkakas