GARUT,FOKUSJabar.id: Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (KDM) didampingi Bupati/Wakil Garut (Abdusy Syakur Amin/Putri Karlina) meluncurkan Kurikulum ‘Nyaah ka Indung’ di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Selasa (1/7/2025).
Gubernur Jabar menyoroti peran sentral seorang ibu dalam kehidupan manusia. Dia menggambarkan ibu sebagai “kampung bagi nostalgianya seorang anak,” tempat kembali di tengah kegundahan.
BACA JUGA:
Hari Bhayangkara 79, Polri untuk Masyarakat
Dia menambahkan, siapapun akan selalu ingin kembali kepada ibunya dengan mengorbankan apapun untuk bisa pulang. Terutama saat hari raya.
Menurut Gubernur Jabar, kenangan bersama ibu tak bisa tergantikan dengan apapun.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin menegaskan, peluncuran kurikulum Nyaah ka Indung adalah komitmen Kabupaten Garut dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Ini adalah salah satu komitmen kami untuk selalu mendukung apa yang menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata Bupati Garut.
Syakur mengatakan, kurikulum ini sejalan dengan visi misi Kabupaten Garut untuk menjadi “Garut Hebat” yang menghormati leluhur, orangtua dan semua pihak yang berjasa.
Kurikulum Nyaah ka Indung diharapkan dapat diimplementasikan secara konkret di lapangan. Yakni, menanamkan rasa hormat dan cinta pada orangtua. Khususnya ibu sejak usia dini.
Bupati Garut juga mengapresiasi kepada PGRI dan Tim Penulis atas kerja cepat dan hasil kurikulum yang sangat menarik.
BACA JUGA:
Wabup Garut Ajak Semua Pihak Jadi Pelopor Kebersihan Lingkungan
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina menjelaskan, Kurikulum Nyaah ka Indung muncul sebagai solusi atas krisis moralitas dan putusnya hubungan antara anak dan ibu yang sering menjadi penyebab masalah sosial.

Kurikulum ini terinspirasi dari program “Nyaah ka Indung” program Provinsi Jawa Barat yang ditujukan untuk pemberdayaan lansia.
“Nyaah ka Indung hari ini saya sisipkan kepada rekan-rekan dari PGRI untuk bisa diwujudkan menjadi sebuah Kurikulum yang nantinya akan masuk ke SD dan SMP,” ungkapnya.
“Kami berharap, SMA juga bisa turut ikut mengaplikasikan kurikulum Nyaah ka Indung,” Putri Karlina menambahkan.
BACA JUGA:
Wakil Bupati Garut: Perempuan dan Anak Aset Terkuat Bangsa
Putri Karlina berharap, Nyaah ka Indung dapat menjadi karya bersama antara Pemda, PGRI dan anak-anak untuk mengangkat nama baik Garut.
“Doa dari doa ibu akan mewujudkan anak-anak yang hebat, lahirnya generasi yang hebat dan kabupaten yang lebih hebat,” pungkas Putri Karlina.
(Bambang Fouristian)