CIAMIS,FOKUSJabar.id: Atun Farihatun, mahasiswa Program Doktor Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKes Muhammadiyah Ciamis, berhasil membuktikan manfaat luar biasa dari susu kambing peranakan Etawa. Dalam penelitian pra-klinis yang dilakukannya, susu kambing tersebut terbukti mampu menekan peradangan lambung pada hewan uji.
Penelitian ini menjadi tonggak penting dalam pemanfaatan sumber daya lokal. Sebagai alternatif terapi untuk penyakit gastritis peradangan lambung yang kini semakin umum terjadi di berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Ribuan Pencari Kerja Padati Job Fair Ciamis, Berburu 1.150 Lowongan dari Berbagai Perusahaan
“Radang lambung yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti anemia, perdarahan, perforasi lambung, hingga kanker,” ungkap Atun, Kamis (26/6/2025).
Dalam studi tersebut, Atun menggunakan tikus jenis Sprague Dawley yang diinduksi dengan etanol 80% untuk menimbulkan peradangan lambung. Setelah itu, tikus-tikus tersebut diberikan susu kambing Etawa selama 30 hari dengan tiga variasi dosis: 0,5 ml, 1 ml, dan 1,5 ml per hari.
Teknik Analisis Canggih
Untuk mendalami mekanismenya, berbagai teknik analisis canggih digunakan, seperti LC-MS (Liquid Chromatography-Mass Spectrometry) guna mengidentifikasi senyawa aktif, serta simulasi molekuler (in silico) untuk melihat ikatan senyawa terhadap protein target yang berkaitan dengan peradangan.
Hasil penelitian menunjukkan, konsumsi susu kambing Etawa meningkatkan kadar IL-10 protein anti-inflamasi. Kemudian juga bermanfaat menurunkan kadar IL-6 serta TNF-α, dua indikator utama peradangan. Penurunan juga terjadi pada ekspresi COX-2 dan iNOS, dua enzim penyebab iritasi mukosa lambung. Selain itu, penelitian ini mencatat peningkatan proporsi sel CD4+ dan CD8+, yang berperan dalam respons imun adaptif.
“Kami juga berhasil mengidentifikasi senyawa aktif dalam susu kambing Etawa. Seperti D-(+)-Maltose dan α-Lactose, yang memiliki afinitas kuat terhadap protein peradangan berdasarkan uji molecular docking,” jelas Atun.
Penelitian ini harapannya menjadi langkah awal dalam pengembangan terapi berbasis bahan alam untuk penyakit lambung. Serta membuka peluang lebih luas bagi eksplorasi potensi susu kambing Etawa sebagai produk kesehatan berbasis lokal.
(Husen Maharaja)