CIAMIS,FOKUSJabar.id: Panitia Color Run Yogya Toserba Ciamis akan mengubah konsep dan judul acara menjadi Fun Run, setelah mendapatkan penolakan dari Front Persaudaraan Islam Ciamis (FPI).
Acara Color Run yang akan diselenggarakan Minggu (22/6/2025) besok ini berubah nama setelah mendapatkan penolakan kekerasan dari FPI karena Color Run identik dengan komunitas LGBT.
Ketua Panitia Color Run Muhammad Azka mengatakan, siap mengganti nama acara yang akan dihadiri oleh politisi PDIP Hengky Kurniawan tersebut.
BACA JUGA: FPI dan HMI Tolak Color Run di Ciamis, Dinilai Identik dengan Simbol LGBT
“Saya minta maaf karena ketidak tahuan dari kami dan saya siap untuk mengganti nama serta konsep acara menjadi fun run dengan tidak ada unsur konsep acara dari color run,” kata Azka.
Ia mengaku bahwa pihaknya telah mencabut semua flyer acara yang sudah di posting semua platform media sosial, yang sudah di posting selama tiga bulan yang lalu.
“Flyer sudah dicabut dari semua media sosial dan akan mengganti dengan flyer yang baru dengan nama baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat ini sudah mencapai 1.000 peserta dari target peserta 1.000 peserta dari berbagai daerah.
“Acara tinggal beberapa hari lagi persiapan sudah selesai termasuk izin pun sudah selesai dari Polres Ciamis,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, FPI secara tegas menolak pelaksanaan kegiatan Color RUn di wilayah Ciamis. Karena dinilai memiliki keterkaitan simbolik dengan komunitas LGBT, yang dikenal dengan identitas warna-warni.
“Kami akan datang langsung ke pihak panitia di Yogya Toserba untuk melakukan investigasi dan meminta agar membatalkan acara tersebut,” ujar KH Wawan, Kamis, (19/6/2025).
Lebih lanjut, FPI juga berencana melaporkan kegiatan ini ke Mapolres Ciamis. Agar dapat mencabut izin pelaksanaannya. Kegiatan semacam ini membuka ruang kampanye terselubung yang berkaitan dengan komunitas LGBT, yang menurut KH Wawan sudah dalam kondisi darurat di Ciamis.
“Sudah ada kasus-kasusnya di Ciamis, dan korbannya banyak. Maka bila masih ada kegiatan yang mengarah ke sana, itu sangat keterlaluan,” ujarnya.
BACA JUGA: Bupati Ciamis Serahkan Uang Kadeudeuh dan Santunan Duka untuk ASN Purna Bakti dan Ahli Waris
Penolakan serupa juga datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciamis. Ketua HMI, Adytia Aziz, menyampaikan, kegiatan color run tidak sesuai dengan nilai-nilai norma sosial dan agama yang dijunjung di masyarakat Ciamis.
“Secara simbolik, kegiatan ini sangat lekat dengan budaya LGBT, terutama dengan penggunaan serbuk warna-warni yang dilemparkan kepada peserta. Meskipun panitia membantah ada kaitan dengan kampanye LGBT, persepsi masyarakat sudah menganggap kegiatan ini sebagai bagian dari simbol tersebut,” ujarnya.