BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), Muhammad Farhan menyampaikan, proyek instalasi pengolahan sampah berbasis biodigester akan mulai beroperasi di kawasan Pasar Tradisional Gedebage pada 21 Juni 2025.
Hal itu sebagaimana upaya penanganan sampah organik Pasar Gedebage Kota Bandung.
BACA JUGA:
Sinergi HIPMI dan Pemkot Cimahi, Inovasi Kewirausahaan untuk Masa Depan Ekonomi Kota
“Di sinilah tempat shredding (mencacah), dari sini langsung ke kolam. Kolam yang ini, lalu ke kolam selanjutnya, dan seterusnya,” kata Wali Kota Bandung, Senin (16/6/2025).
Farhan menjelaskan, untuk sampah padat akan diarahkan ke sistem biodrying. Sedangkan sampah basah dialirkan ke dalam tangki-tangki biodigester.
Menurutnya, proses ini akan menghasilkan kompos cair dalam waktu sekitar 20 hari.
“Setelah 20 hari, akan terbentuk yang namanya kompos cair,” jelasnya.
Farhan mengakui, perkembangan proyek ini tidaklah mudah, mengingat perlunya koordinasi lintas sektor yang intens.
“Perkembangannya memang tidak mudah. Tapi sejak 28 April, sesuai arahan Pak Gubernur, kita fokus pada pengelolaan sampah organik di Pasar tradisional Gedebage dengan teknologi biodigester,” ucapnya.
BACA JUGA:
Dirut BUMD KBB Ditangkap Polisi Karena Kasus Penipuan Cek Kosong Rp659 Juta
Pemkot Bandung menggandeng berbagai pemangku kepentingan. Termasuk Perumda Pasar, pihak swasta pemilik hak pengelolaan, serta pengelola pasar setempat.
“Kita akan minta mereka menyumbangkan lahan dan kemampuan untuk penanganan sampah demi kemaslahatan bersama,” katanya.
Farhan menegaskan, pendekatan Pemkot Bandung bukan sekadar mencari keuntungan, melainkan berfokus pada penyelesaian masalah.
“Kita ngajak orang untuk mikir penyelesaian masalah dulu. Orang Bandung mah beres kalau kolaborasi,” ujarnya.
Jika sesuai jadwal, proyek ini akan mulai beroperasi pada minggu ke-8 sejak inisiasi, yaitu 21 Juni 2025.
BACA JUGA:
Madness Tour 2025 Hadirikan Kolaborasi 2 Generasi
“Mudah-mudahan nanti sekitar dua minggu lagi kita akan lihat lagi sama-sama perkembangan dari Pasar Gedebage,” ungkapnya.
Dengan implementasi teknologi biodigester, Pemkot Bandung berharap dapat memperkuat sistem pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan, sekaligus mengurangi beban ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)