spot_img
Senin 16 Juni 2025
spot_imgspot_img

Mulai Besok, Harga LPG 3 Kg di Kota Bandung Naik, Disdagin: Stok Aman, Jangan Panic Buying

BANDUNG,FOKUSKabar.id: Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kilogram di tingkat pangkalan akan berlangsung aman, terkendali, dan tanpa mengganggu distribusi di lapangan.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyampaikan, penyesuaian ini mengacu pada Keputusan Wali Kota Bandung Nomor: 540.11/Kep.823-Disdagin/2025, yang mengatur penetapan harga LPG subsidi di wilayah kota.

Baca Juga: Wali Kota Bandung: Teknologi Biodigester Beroperasi 21 Juni 2025

Awalnya, perubahan harga dijadwalkan berlaku mulai 1 Mei 2025. Namun, setelah koordinasi bersama Hiswana Migas dan dinas perdagangan se-Bandung Raya, akhirnya disepakati bahwa penyesuaian serentak diberlakukan mulai Senin, 16 Juni 2025.

“Pelaksanaan penyesuaian ini dilakukan secara serentak oleh seluruh daerah di Bandung Raya,” ujar Ronny, Senin (16/6/2025).

Harga Bertahap, Evaluasi Dilakukan per Triwulan


Tahap awal penyesuaian menetapkan HET sebesar Rp19.000 per tabung, berlaku mulai 16 Juni. Evaluasi dampaknya terhadap inflasi akan dilakukan pada Triwulan III. Jika situasi dinilai stabil, tahap kedua akan dilaksanakan pada Oktober 2025 dengan HET baru sebesar Rp19.600. Namun, apabila belum memungkinkan, penerapan tahap lanjutan akan ditunda hingga Mei 2026.

Ronny menekankan bahwa penyesuaian ini merupakan langkah wajar, mengingat selama 10 tahun terakhir, harga LPG subsidi 3 kg di Kota Bandung tidak pernah mengalami perubahan dari Rp16.600 per tabung sejak 2015.

“Kami perlu menjaga margin yang layak bagi pangkalan, tanpa mengabaikan daya beli masyarakat,” jelasnya.

Stok LPG Kota Bandung Aman, Tidak Perlu Panik


Ronny juga menegaskan bahwa stok LPG untuk Kota Bandung sangat mencukupi. Dari total alokasi tahun 2025 sebesar 89.118 metrik ton (setara 29,7 juta tabung), hingga Mei telah disalurkan 37.187 metrik ton (sekitar 12,4 juta tabung).

“Distribusi terkendali, tidak ada kekhawatiran soal pasokan. Justru penyesuaian ini perlu dilakukan bersama agar tidak terjadi disparitas harga yang memicu migrasi LPG antarwilayah,” paparnya.

Pengawasan Diperketat


Untuk memastikan pelaksanaan berjalan sesuai rencana, Disdagin bersama Hiswana Migas akan menggelar monitoring langsung ke pangkalan-pangkalan mulai 16 Juni. Fokus pengawasan meliputi kesesuaian harga dan ketersediaan stok.

Ketua Hiswana Migas DPC Bandung–Sumedang, Opik Taufik, memastikan pihaknya telah membentuk tim pengawas khusus dan intensif berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

“Kami mulai pengawasan sejak pukul 00.00. Fokus utama adalah stabilitas harga dan kesiapan infrastruktur di pangkalan. Semuanya berjalan normal,” ujar Opik.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru