spot_img
Senin 16 Juni 2025
spot_imgspot_img

Isu Titipan dan Kecurangan SPMB, Wamendikdasmen: Belum Ada Bukti Kuat

BANDUNG,FOKUSJabar,id: Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, angkat bicara soal mencuatnya isu titipan pejabat dan dugaan kecurangan dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Kota Bandung.

Menurut Fajar, isu serupa memang kerap muncul hampir setiap tahun. Namun, hingga kini, belum ada bukti kuat yang bisa dijadikan dasar hukum untuk menindaklanjuti dugaan tersebut.

Baca Juga: Wamendikdasmen Tegaskan Komitmen: Tidak Ada Tempat untuk Jual Beli Kursi di SPMB

“Kami berpegang pada asas praduga tak bersalah. Tidak bisa mengambil keputusan hanya berdasarkan kabar burung,” ujar Fajar saat ditemui di Café Bali, Jalan Riau, Kota Bandung, Senin (16/6/2025).

Himbauan untuk Menjaga Integritas dan Etika

Fajar mengingatkan seluruh pihak, baik penyelenggara, masyarakat, maupun orang tua siswa, untuk tetap menjaga integritas dan menghormati proses seleksi yang sedang berlangsung.

“Ini adalah tanggung jawab bersama. Jangan biarkan rumor yang belum terbukti merusak kepercayaan publik terhadap sistem yang sedang kita perbaiki bersama,” tegasnya.

Laporan Resmi Sudah Diterima dan Dikaji

Ia mengonfirmasi bahwa laporan tertulis dari Pemerintah Kota Bandung terkait pelaksanaan SPMB telah diterima oleh Kementerian Pendidikan dan saat ini sedang dikaji bersama Inspektorat Jenderal.

“Kami belum bisa menyimpulkan apapun sebelum data lengkap dan fakta di lapangan dikonfirmasi,” ujarnya.

Di luar Bandung, Fajar menyebut sudah ada sejumlah laporan yang masuk dari beberapa wilayah lain. Namun hingga saat ini belum ditemukan pelanggaran serius yang mencolok.

Imbauan untuk Tetap Tenang dan Ikuti Informasi Resmi

Wamendikdasmen juga mengimbau masyarakat, khususnya orang tua siswa, untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi proses seleksi.

“Jangan terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar. Pantau kanal resmi, termasuk soal jadwal pendaftaran. Untuk tingkat SMP misalnya, pendaftaran dibuka dari tanggal 20 hingga 23 Juni,” jelasnya.

Ia mengingatkan agar masyarakat tidak menyerbu sistem di waktu yang bersamaan demi menghindari gangguan teknis seperti server down.

“Mari kita jaga proses ini bersama-sama, termasuk rekan-rekan media yang kami harap turut mengawasi dan memberi edukasi ke publik,” pungkas Fajar.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru