spot_img
Kamis 12 Juni 2025
spot_imgspot_img

Program Aswatama, Inovasi Ambulans Jemput Bola Dinkes Bandung untuk Selamatkan Nyawa

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi situasi gawat darurat, UPTD Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (PPKT) Dinas Kesehatan Kota Bandung meluncurkan program Ambulan Sapa Warga untuk Pertolongan Pertama (Aswatama).

Plt Kepala UPTD PPKT Dinkes Kota Bandung, Eka Anugrah, menjelaskan bahwa Aswatama merupakan program jemput bola yang menyasar ruang-ruang publik untuk memperkenalkan layanan ambulans gawat darurat 119 dan memberikan edukasi pertolongan pertama secara langsung kepada masyarakat.

Baca Juga: Disnaker Kota Bandung Gelar Job Fair Hybrid, Tersedia 2.588 Lowongan Kerja

“Tujuan utama program ini adalah mendekatkan pelayanan kegawatdaruratan sekaligus memperkenalkan hotline 119 dan nomor WhatsApp 0811-2442-119 yang masih belum banyak dikenal masyarakat,” ujar Eka, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, keberhasilan penanganan darurat sangat ditentukan oleh respons awal masyarakat sebelum petugas medis tiba. Salah satu contohnya adalah serangan jantung, yang memiliki masa krusial atau golden period hanya 10 menit.

“Banyak warga ingin menolong tapi tidak tahu caranya. Pada kasus serangan jantung, tindakan CPR justru lebih penting dibanding langsung membawa korban ke rumah sakit,” tambahnya.

Markas PSC 119 yang berlokasi di kawasan Cihampelas, kata Eka, membuat waktu tanggap menjadi tantangan, terutama bila kejadian terjadi di wilayah terpencil seperti Ujungberung. Karena itu, pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan pelatihan keterampilan dasar pertolongan pertama menjadi prioritas.

Konsultasi Kesehatan Gratis

Pelatihan mencakup cara memeriksa nadi dan napas, serta teknik CPR atau pijat jantung. Selain itu, tim Aswatama juga menyediakan konsultasi kesehatan gratis dengan tenaga medis seperti dokter, perawat, dan bidan.

“Warga bisa bertanya langsung tentang tekanan darah atau keluhan kesehatan lainnya. Meski fokus kami adalah kegawatdaruratan, edukasi kesehatan tetap kami berikan,” jelasnya.

Program Aswatama digelar setiap pagi pukul 08.00–10.00 WIB di sejumlah ruang publik seperti Gasibu, Saparua, dan Alun-alun Ujungberung. Kegiatan berlangsung setiap hari, Senin hingga Minggu, tergantung ketersediaan personel.

Eka menekankan pentingnya peran masyarakat dalam penyelamatan nyawa.

“Sekitar 95 persen korban serangan jantung tidak tertolong karena masyarakat bingung harus berbuat apa. Padahal, jika tahu teknik CPR, banyak nyawa bisa diselamatkan. Kami pun siap memandu lewat telepon, tapi belum semua orang siap dipandu,” tutupnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru