spot_img
Minggu 8 Juni 2025
spot_imgspot_img

Kebijakan Dedi Mulyadi Jam Masuk Sekolah 06.30 Tuai Pro Kontra di Pangandaran

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk memajukan jam masuk sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi 06.30 WIB menuai sorotan tajam dan menimbulkan pro serta kontra di kalangan wali murid.

Keputusan ini, yang bertujuan untuk mendisiplinkan siswa, ternyata memunculkan berbagai tanggapan di masyarakat, khususnya para orang tua.

Salah satu penolakan datang dari Purkon (33), seorang wali murid dengan anak yang duduk di bangku kelas 1 SD. Purkon mengaku keberatan dengan kebijakan tersebut karena dinilai terlalu pagi dan menyulitkan rutinitas pagi keluarga.

BACA JUGA: Kematian Guru di Pangandaran Nihil, Pengacara Akan Gugat Petinggi Negara

“Orang tua yang punya anak sekolah itu kesibukannya berbeda-beda, misalnya harus beres-beres rumah. Apalagi kalau yang punya bayi atau anak kecil, itu kan harus memandikan anak dan menyediakan sarapan dulu sebelum anak berangkat bersekolah. Pokoknya repot lah,” ujar Purkon, Minggu (8/6/2025).

Menurut Purkon, jika kebijakan ini tetap diterapkan, akan sangat merepotkan orang tua. Ia berharap jam masuk sekolah dapat kembali normal seperti biasa, yaitu pukul 07.00 WIB. 

“Karena, zaman dulu saya sekolah saja masuk sekolah maksimal pukul 07.00 WIB. Menurut saya itu sangat efektif,” katanya.

Mengingat kebijakan gubernur juga mengharuskan siswa berangkat sekolah dengan berjalan kaki, Purkon menyoroti perlunya jeda waktu untuk persiapan. 

“Kalau anak saya kebetulan jarak ke sekolah cukup dekat. Jadi, jam 7 kurang seperempat itu baru berangkat ke sekolah,” ucapnya.

Namun, pandangan berbeda justru datang dari Diana Malinda, seorang ibu rumah tangga dari Kecamatan Padaherang. Diana menyatakan sangat setuju dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat tersebut.

“Saya mah sangat setuju kalau anak masuk ke sekolah untuk belajar lebih pagi dari sebelumnya. Alasannya, supaya si anak terbiasa bangun lebih pagi, bisa beribadah salat subuh, dan si anak akan belajar disiplin memanfaatkan waktu,” kata dia.

Menurut Diana, kebiasaan positif ini akan sangat bermanfaat bagi anak ketika dewasa. 

BACA JUGA: Bupati Pangandaran Tinjau Lokasi Banjir Bandang, Check Dam Jadi Prioritas Perbaikan

“Jadi, si anak enggak bakal kaget jika nanti bekerja di perusahaan orang lain. Karena sudah belajar disiplin sejak dini,” katanya.

Diana juga melihat kebijakan ini sebagai langkah mendisiplinkan tidak hanya anak, tetapi juga orang tua. 

“Secara tidak langsung belajar mendisiplinkan si anak dan termasuk orang tua. Terus, mengurangi begadang malam juga,” pungkas Diana.

(Sajidin/Anthika Asmara)

spot_img

Berita Terbaru