BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kebersamaan Ahmad Agung dengan Persib Bandung terbilang sangat singkat. Dia merupakan pemain pinjaman dari Persik Kediri pada awal putaran kedua Liga 1 2024/2025.
Bojan Hodak meminjam mantan anak asuhnya karena Persib Bandung harus kehilangan dua gelandang bertahan andalannya. Yakni, Dedi Kusnandar dan Rachmat Irianto karena cedera.
BACA JUGA:
Kevin Ray Mendoza Resmi Tinggalkan Persib Setelah Antar Dua Gelar Beruntun
Menurut Bojan Hodak, Ahmad Agung didatangkan untuk melapis Marc Klok, Adam Alis, Mateo Kocijan dan Robi Darwis. Sesuai skenarionya, Ahmad Agung benar-benar berfungsi sebagai pelapis.
Sepanjang putaran kedua, Dia hanya tampil dalam 6 pertandingan (63 menit) yang kesemuanya sebagai pemain pengganti.
Namun, 63 menit itu sangat bermakna buat Persib Bandung dan Ahmad Agung.
Bagi tim kebanggaan Bobotoh, kehadirannya membuat Hodak tenang meracik skema permainan timnya di tengah badai cedera yang melanda.
Sebaliknya bagi Ahmad Agung, kebersamaan singkatnya bersama Maung Bandung menghadirkan pengalaman tak terlupakan karena bisa kembali merasakan gelar juara.
BACA JUGA:
Kerja Sama Persib Bandung-Mateo Kocijan Berakhir
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan mengakui kontribusi Ahmad Agung.
Oleh karena itu, pihaknya mengucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja kerasnya selama berseragam Pangeran Biru.
“Hatur nuhun (terima kasih) Ahmad Agung. Semoga sukses selalu menyertai perjalanan karier selanjutnya. Kebersamaan kita memang singkat, tapi itu akan tetap dikenang,” kata Adhitia.
Sebelumnya FOKUSJabar mengabarkan, Persib Bandung resmi berpisah dengan penjaga gawang asal Filipina, Kevin Ray Mendoza, setelah sukses membawa tim meraih gelar juara Liga 1 musim 2024/2025.
Kepergian Mendoza diumumkan setelah partai terakhir musim ini, menandai akhir dari kontribusi besarnya di bawah mistar gawang Maung Bandung.
Adhitia Putra Herawan mengungkapkan, kehadiran Mendoza menjadi momen penting dalam perjalanan Persib dua musim terakhir.
Ia datang di tengah krisis penjaga gawang yang melanda skuad dan justru menjadi titik balik yang membawa tim ke puncak kejayaan.
(Bambang Fouristian)