BANDUNG,FOKUSJabar.id: Lembaga survei Parameter Konsultindo (Parmet) merilis hasil survei terbarunya, terkait tingkat kepuasan warga Kota Bandung terhadap kinerja Wali Kota Muhammad Farhan dan Wakil Wali Kota Erwin yang baru dilantik pada 20 Februari 2025.
Survei yang dilakukan pada 3-10 Mei 2025 tersebut, mengungkapkan bahwa tiga isu utama yang paling mendesak bagi warga Bandung adalah pengelolaan sampah, penciptaan lapangan kerja dan kemacetan lalu lintas.
Dari 485 responden yang diwawancarai secara tatap muka, sebanyak 29,3 persen warga menyebut penanganan sampah sebagai masalah paling serius disusul pengangguran dan kebutuhan lapangan kerja (22,9 persen) serta kemacetan lalu lintas (9,7 persen).
“Temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat Bandung menuntut akselerasi kinerja. Mereka tidak hanya ingin janji, tapi tindakan nyata dalam tiga isu pokok yaitu kebersihan kota, ekonomi warga dan mobilitas harian,” kata CEO sekaligus Founder Parameter Konsultindo, Agus Aribowo, Senin (2/6/2025).
Agus menyebut, survei Parmet juga memotret harapan publik terhadap program prioritas yang dijanjikan pemimpin kota. Mayoritas responden berharap pemerintah segera merealisasikan penciptaan 15 ribu lapangan kerja (27,4 persen), diikuti oleh program “sampah hari ini habis hari ini” (23,7 persen) serta pengembangan UMKM Center (11,3 persen).
Baca Juga: Kolaborasi Kunci Tuntaskan Masalah Sampah di Kota Bandung
“Ini adalah sinyal bahwa warga tidak sekadar melihat simbolik seremonial, tapi mendambakan hasil nyata yang terasa dalam kehidupan sehari-hari mereka,” ucapnya.
Meski sebagian besar warga (76,5 persen) mengetahui bahwa wali kota baru dilantik beberapa bulan lalu, tingkat kepuasan terhadap kinerjanya masih terbelah. Sebanyak 44 persen warga mengaku puas, sementara 47,6 persen menyatakan tidak puas dan 8,5 persen memilih tidak menjawab.
“Dengan tingkat ketidakpuasan yang lebih tinggi dari kepuasan, ini jadi alarm evaluasi awal bahwa ekspektasi warga terhadap perubahan itu sangat tinggi dan harus dijawab cepat,”katanya.
Terkait isu strategis darurat sampah, 94 persen warga mendukung penerapan teknologi pembakaran (incinerator) di setiap kecamatan sebagai solusi cepat dan efektif. Namun, warga juga menekankan pentingnya pendekatan kepemimpinan yang responsif.
Baca Juga: Imbas Banjir, Sampah di Kota Bandung Meningkat
Lebih lanjut Agus menyampaikan, sebanyak 62,9 persen responden menginginkan wali kota yang tegas dan langsung turun ke lapangan dalam menyelesaikan permasalahan kota. Tak hanya itu, 80,4 persen warga melihat wali kota dan wakil wali kota sebagai satu kesatuan kepemimpinan yang harus bekerja kompak dan saling melengkapi.
Agus menambahkan, survei ini memberikan gambaran jelas bahwa percepatan respons terhadap tiga isu utama yakni sampah, pengangguran dan kemacetan akan sangat menentukan kepercayaan publik ke depan.
“Kalau wali kota dan wakil wali kota ingin memperkuat legitimasi sosial mereka, tiga isu ini harus ditangani dalam waktu dekat dengan pendekatan konkret, terukur dan bisa dirasakan warga,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni)