spot_img
Senin 2 Juni 2025
spot_imgspot_img

Aksi Demo di Kejari Kota Banjar, Massa Tuntut Transparansi Penanganan Kasus Korupsi Tunjangan DPRD

BANJAR,FOKUSJabar.id: Puluhan warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat, mahasiswa, dan pemuda Kota Banjar menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Banjar, Senin (2/6/2025).

Dalam aksi tersebut, massa meneriakkan kecaman terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Banjar, menyuarakan kekecewaan mereka atas penanganan kasus dugaan korupsi tunjangan DPRD Kota Banjar yang dinilai tidak transparan.

Baca Juga: Polres Banjar Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

Selain berorasi, massa juga sempat memblokade Jalan Gerilya selama kurang lebih satu jam. Sebagai bentuk protes karena mereka tidak diperkenankan masuk ke area Kejari. Pintu gerbang kantor Kejari tampak terkunci dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Koordinator aksi, Rio Julian Rustandi Putra, mengatakan kedatangan mereka bertujuan untuk meminta penjelasan langsung terkait perkembangan penanganan kasus korupsi yang diduga merugikan negara hingga Rp3,5 miliar.

“Kami datang untuk mempertanyakan proses hukum kasus korupsi tunjangan DPRD yang saat ini dalam penanganan Kejari. Kami menilai Kejari tidak obyektif dan cenderung menutup-nutupi,” ujar Rio seusai aksi.

Rio juga menyoroti penanganan kasus yang menyeret Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang Ramdhan Kalyubi, dan mantan Sekretaris DPRD, Rachmawati. Ia menilai Kejari tidak transparan dalam proses hukum tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Kejari Kota Banjar, Sri Haryanto, sempat memberikan pernyataan di hadapan massa aksi. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menyembunyikan informasi dalam proses penyidikan kasus korupsi tunjangan tersebut.

“Dalam perkara ini, sementara baru dua orang yang kami tetapkan sebagai tersangka. Jika nantinya menemukan dua alat bukti yang cukup terhadap pihak lain, tentu akan kami proses sesuai hukum,” tegas Sri Haryanto.

Namun, saat awak media berusaha meminta keterangan lebih lanjut pascaaksi, Kajari Sri Haryanto dan Kepala Seksi Intelijen, Akhmad Fahri, memilih menghindari wawancara dan langsung masuk ke dalam gedung Kejari tanpa memberikan komentar tambahan.

(Agus)

spot_img

Berita Terbaru