spot_img
Minggu 1 Juni 2025
spot_imgspot_img

Cecep Susilawan Terpilih Nahkodai PGRI Kota Tasikmalaya 2025–2030

TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya yang digelar Sabtu (31/5/2025) di Hotel Horison menghasilkan kepemimpinan baru. Cecep Susilawan, yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, resmi terpilih sebagai Ketua PGRI Kota Tasikmalaya periode 2025–2030.

Cecep meraih kemenangan telak dengan mengantongi 254 suara dari total 415 suara sah. Ia unggul jauh dari tiga kandidat lainnya yakni Dr. Yonandi (106 suara), Nana Hermawan (48 suara), dan Abdul Falah (12 suara). Pengukuhan dan pelantikannya langsung dilakukan oleh Ketua Umum PGRI Provinsi Jawa Barat, Ahmad Juwana, disaksikan seluruh peserta konferensi.

Baca Juga: Konferensi PGRI Kota Tasikmalaya, Wujudkan Kepemimpinan Baru untuk Pendidikan Bermartabat

Dalam pernyataan usai pelantikan, Cecep mengungkapkan rasa syukurnya atas amanah yang Ia terima dari rekan-rekan guru di Kota Tasikmalaya.

“Terima kasih atas kepercayaan ini. Ini bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk membawa PGRI lebih berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Tasikmalaya,” ujarnya.

Cecep menyampaikan, arah kepemimpinannya ke depan akan terfokus pada penguatan peran PGRI sebagai wadah profesionalisme guru, peningkatan kompetensi, serta advokasi kesejahteraan tenaga pendidik.

“PGRI harus menjadi rumah bersama bagi semua guru, tempat bertumbuh, berinovasi, dan memperjuangkan hak-hak profesi. Kami akan terus mendorong penguatan kapasitas, perlindungan hukum bagi guru, serta peran aktif dalam pengabdian kepada masyarakat,” lanjutnya.

Kolaborasi Bersama Pemkot Tasikmalaya

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi erat dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya, terutama dalam mendukung visi program Tasik Pintar, guna menciptakan generasi unggul dan berdaya saing.

“Kami akan jadikan PGRI lebih mandiri, profesional, sejahtera, dan sinergis dengan pemerintah. Pendidikan yang bermutu harus lahir dari guru yang terlindungi dan kompeten,” tegas Cecep.

Dalam masa kepemimpinannya, Cecep menargetkan pembentukan struktur organisasi yang inklusif, solid, dan representatif lintas jenjang pendidikan dan gender. Ia juga menegaskan pentingnya regulasi perlindungan hukum bagi pendidik agar para guru dapat mengajar dengan aman dan nyaman.

“PGRI bukan hanya simbol organisasi profesi, tapi harus hadir nyata dalam kehidupan para guru. Ini komitmen kami lima tahun ke depan,” tutupnya.

(Seda)

spot_img

Berita Terbaru