spot_img
Sabtu 31 Mei 2025
spot_imgspot_img

Menjelang 100 Hari Kerja, Pemkot Bandung Pamerkan Beragam Capaian Strategis

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menjelang genap 100 hari masa kerja, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dan Wakil Wali Kota Erwin menampilkan berbagai capaian penting yang telah diraih sejak mereka dilantik. Mulai dari pengelolaan sampah, pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, hingga program pembinaan sosial menjadi fokus utama mereka.

“Kalau bicara soal 100 hari, banyak hal yang sudah kami lakukan,” ujar Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, Sabtu (31/5/2025).

Baca Juga: Pemkot Bandung Akan Kumpulkan Seluruh Kepsek Terkait Putusan MK: SD dan SMP Harus Gratis

Salah satu pencapaian utama adalah pengaktifan 126 RW dalam program baru yang menggantikan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK). Tak hanya itu, dari total 136 titik kumpul (tikum) sampah yang tersebar di Kota Bandung, sebagian besar telah berhasil diselesaikan.

“Kalau masih ada tikum yang belum beres, warga bisa langsung lapor, dan kami akan segera tindak lanjuti,” tegas Erwin.

Di bidang pengelolaan sampah, tujuh unit mesin insinerator kini aktif beroperasi di Tempat Pengolahan Terpadu (TPT). Walaupun masih ada 144 rit sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sekitar 400 ton sampah lainnya telah diolah melalui Kawasan Bebas Sampah dan pemrosesan mandiri oleh masyarakat.

“Ada yang dimusnahkan, ada juga yang diolah langsung oleh warga. Ini bagian dari semangat kolaborasi,” jelasnya.

Penanggulangan Banjir

Isu lingkungan lainnya yang menjadi perhatian adalah penanggulangan banjir. Hingga saat ini, Pemkot Bandung telah membangun lima seke air (mata air kecil) dan 15 kolam retensi, dengan target membangun hingga 30 kolam pada 2026.

Tak hanya itu, pemerintah kota juga tengah mengambil alih fasilitas umum dan sosial dari pihak pengembang di kawasan perumahan untuk ditanami dan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).

“Kalau pengembang tidak menyerahkan, kita ambil alih. Karena target 30 persen ruang terbuka hijau harus tercapai,” tegas Erwin.

Selain pembangunan fisik, Pemkot Bandung juga menjalankan program moral dan sosial, seperti pemberantasan minuman keras (miras). Menurut Erwin, program ini sebelumnya belum berjalan secara aktif, namun kini mulai dilakukan secara langsung oleh pemerintah kota.

“Sekarang kami turun langsung ke lapangan,” katanya.

Dalam upaya pelestarian lingkungan, pemerintah juga fokus menjaga sumber-sumber mata air. Seperti yang dilakukan di Ciporeat, Ujungberung, di mana mata air yang dilindungi dijadikan pula sebagai tempat rekreasi atau healing bagi masyarakat.

“Kalau air surut, itu bisa jadi tanda adanya penebangan liar. Maka perlu kita jaga bersama,” tambahnya.

Erwin juga mengajak kalangan akademisi, terutama mahasiswa, untuk aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi kota.

“Mahasiswa harus ambil bagian dalam demokrasi sosial. Bantu UMKM, bantu masyarakat,” ajaknya.

Ia menegaskan bahwa program kerja tidak berhenti pada 100 hari pertama.

“Seratus hari ini bukan akhir. Kami akan terus bergerak dan bekerja demi kemajuan Kota Bandung,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru