TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya menggelar Konferensi periode 2025–2030 di Hotel Horison, Sabtu (31/5/2025). Acara ini menjadi momentum penting untuk memilih kepengurusan baru sekaligus merumuskan arah perjuangan para pendidik di masa mendatang.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PGRI Jawa Barat Ahmad Juwana, jajaran pengurus PGRI tingkat kota dan ranting, serta dibuka langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi.
Baca Juga: PNM Indonesia Ajak Generasi Muda Semangat Berwirausaha
Konferensi PGRI kali ini diikuti oleh lima calon ketua, yakni Cecep Susilawan, Dr. Yonandi, Abdul Falah, Nana Hermawan, serta ketua petahana Dodo Agus Nurzaman.
Dalam sambutannya, Wali Kota Viman menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya konferensi ini. Ia menekankan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar agenda organisasi, tetapi momen krusial untuk merancang masa depan generasi penerus bangsa.
“Konferensi ini sejatinya membahas masa depan anak-anak kita. Para guru adalah garda terdepan dalam mencetak generasi yang unggul. Maka, hak dan peran guru harus selalu diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Viman.
Ia mengungkapkan, Kota Tasikmalaya memiliki lebih dari 8.300 guru, yang terdiri dari 3.200 ASN dan 5.100 tenaga honorer maupun P3K, yang tersebar di lebih dari 690 satuan pendidikan, mulai dari tingkat TK hingga SMP, baik negeri maupun swasta.
Angka Partisipasi Sekolah Kota Tasikmalya
Berkat dedikasi para pendidik, Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Tasikmalaya tergolong tinggi, yaitu 99,5% untuk jenjang SD dan 97,8% untuk jenjang SMP.
“Ini adalah hasil nyata dari kerja keras para guru. Maka dari itu, sinergi antara pemerintah dan PGRI sangat penting. Untuk memperkuat kualitas pendidikan di era persaingan global yang semakin ketat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Viman mengajak para guru untuk terus menjadi agen perubahan dan penjaga nilai-nilai moral dalam sistem pendidikan.
“Guru bukan hanya pengajar, tapi juga penggerak perubahan dan pelopor pendidikan karakter. Teruslah menjadi pelita di tengah kegelapan dan penjaga martabat profesi yang mulia ini,” pesan Viman dengan penuh harap.
Ia berharap Konferensi PGRI ini dapat melahirkan kepengurusan baru yang amanah, progresif, dan inovatif. Tentunya dalam memperjuangkan aspirasi guru serta memajukan dunia pendidikan di Kota Tasikmalaya.
“Semoga terpilih pemimpin yang mampu mengelola organisasi secara modern, membangun jaringan strategis, dan menjaga kehormatan profesi pendidik,” pungkasnya.
(Seda)