TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Indonesia terus memperkuat kelembagaan dan mempertegas komitmen untuk membangun fondasi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.
Selain itu, IOH juga berfokus untuk memberikan nilai bagi para pemegang saham dengan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 serta mempercepat transformasi menjadi AI TechCo yang memanfaatkan kecerdasan artifisial untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan bisnis.
BACA JUGA:
Kultural I 2025, Indosat Ooredoo Catat Laba Bersih dan ARPU Progresif
President Director and Chief Executive Officer IOH Indonesia, Vikram Sinha mengatakan, perusahaan menegaskan komitmen membagikan deviden dalam RUPST. Hal tersebut untuk memperkuat pertumbuhan bisnis dimasa yang akan datang.
“RUPST sebagai bukti jika kinerja usaha yang dijalankan berjalan konsisten dan mampu mengukuhkan laba bersih sesuai target pencapaian,” ungkap Vikram Sinha.
Dia menjelaskan, perusahaan mampu membagikan deviden hingga trilyunan rupiah. Ini sesuai dengan hasil musyawarah para pemegang saham.
“Pemegang saham perusahaan menyetujui pembagian deviden sebesar Rp2,7 trilyun lebih. Atau setara dengan Rp83,3 per saham,” ujarnya.
BACA JUGA:
Lebaran 2025, Trafik Data Indosat Meledak, Tasikmalaya Catat Lonjakan Tertinggi Kedua di Jabar
Dia menuturkan, pembagian deviden yang konsisten merupakan bentuk kinerja Neraca keuangan IOH yang tetap stabil sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan terhadap penciptaan nilai berkelanjutan.
“Sejak merger awal tahun 2022 lalu, PT Indosat Ooredoo terus menunjukkan pertumbuhan deviden ke arah positif yang kuat dalam peningkatan profitabilitas perusahaan terhadap misi memberdayakan Indonesia,” imbuhnya.
RUPST juga menetapkan kebijakan pembagian deviden hingga 70 persen dari laba bersih tahun 2026 mendatang. Hal itu untuk memperkuat keberlanjutan bisnis jangka panjang menuju transformasi AI TechCo.
“Fokus kita ke depan, transformasi AI TechCo. Ini sudah menyesuaikan izin usaha yang sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020,” terangnya.
Dia mengaku, langkah ini perlu dilakukan untuk mendukung perluasan kegiatan usaha. Termasuk pemrograman serta pengembangan berbasis AI, layanan TIK terintegrasi, konsultasi dan desain berbasis internet of things (IoT).
“Pengembangan ini untuk menjangkau berbagai layanan berbasis data di sektor-sektor strategis. Seperti kesehatan dan keuangan digital,” jelasnya.
Vikram Sinha menambahkan, perjalanan berbasis AI TechCo, Indosat Ooredoo telah mencetak tonggak penting. Yakni, menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial.
“Pencapaian ini melalui kerja sama strategis dengan Nokia dan NVIDIA di ajang Mobile World Congress 2025 di Barcelona,” terangnya.
Dia menjelaskan, teknologi AI-RAN mendukung efisiensi 5G Cloud RAN dan mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
BACA JUGA:
Indosat: Konektivitas Jaringan Kuat dan Stabil
“Kita terus mengeksplorasi adopsi AI diberbagai vertikal industri. Salah satunya dengan menggelar acara Indonesia AI Day for Mining Industry,” ujarnya.
Dalam RUPST ditetapkan susunan Dewan Direksi dan Komisaris perusahaan. Yakni, Dewan Direksi, Direktur Utama Vikram Sinha, Wakil Direktur Utama Lee Chi Hung.
Dewan Komisaris, Komisaris Utama Nezar Patria, Wakil Komisaris Utama Aziz Ahmad M. Aluthman.
(Seda/Bambang Fouristian)