spot_img
Rabu 28 Mei 2025
spot_imgspot_img

Forgaki Pantau Pembentukan Koperasi Merah Putih, Jangan Asal-asalan Kejar Target

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pembentukan koperasi desa merah putih di berbagai daerah yang dilakukan secara serempak saat ini harus diawasi agar bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Ketua Umum Forum Pergerakan Koperasi (Forgaki) Indonesia Raya, Ahmad Bajuri menegaskan bahwa pembentukan koperasi desa merah putih jangan asal-asalan. Tetapi harus dipikirkan mulai dari siapa orang yang akan menjadi pengurus.

“Koperasi desa merah putih ini memang ada banyak diisi oleh tim sukses kades, anggota dewan atau bahkan tim sukses kepala daerah, itu tidak masalah asalkan orang yang memang memiliki integritas tinggi dan memiliki ketertarikan terhadap bidang koperasi,” kata Bajuri saat dihubungi, Rabu (28/5/2025).

BACA JUGA: Batulawang Desa Pertama Yang Sudah Bentuk Koperasi Merah Putih di Banjar 

Ia mengaku, khawatir jika pada tahapan pembentukan ini dilakukan dengan asal-asalan, menyebabkan koperasi tidak bertahan lama yang kemudian merugikan masyarakat. Padahal program dari Presiden Prabowo ini bagus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Saya mewanti-wanti jangan sampai pembentukan koperasi merah putih hanya untuk memenuhi target saja, karena harus selesai pada Mei 2025 sekarang,” ujarnya.

Menurutnya, sampai saat ini masih banyak desa yang belum paham secara teknis bagaimana cara menjalankan koperasi sesuai dengan aturan. Maka dinas koperasi yang ada di Kabupaten/Kota harus memberikan bimbingan teknis secara masif.

“Sebelum pembentukan ini harus ada Bimtek yang masif dan intensif, bagaimana cara desa bisa menjalankan sesuatu program namun tidak paham,” ucapnya.

Dengan demikian kata dia, musyawarah desa khusus harus menjadi acuan pembentukan koperasi desa merah putih untuk bisa melihat peluang kedepan akan seperti apa koperasi ini berjalan.

“Jangan sampai seperti BUMDes yang saat ini nasibnya tidak jelas, bahkan banyak yang malah gulung tikar karena pembentukan BUMDes saat itu hanya memenuhi target saja tanpa memikirkan esensi nya,” katanya.

Bajuri menjelaskan bahwa kedepan agar koperasi ini berjalan langgeng dan mencapai tujuannya, jangan terjebak pada bahwa koperasi itu adalah lembaga simpan pinjam.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Siap Wujudkan Koperasi Merah Putih di 151 Kelurahan

“Jika masih berpikiran bahwa koperasi simpan pinjam maka tidak akan berjalan lama, hal ini hanya akan menghambur hamburkan anggaran saja. Banyak yang bisa dimanfaatkan untuk ekonomi dari koperasi ini,” ucapnya.

Forgaki dalam hal ini berperan menjadi katalisator, fasilitator dan advokasi. Misi Forgaki mewujudkan ekonomi kerakyatan/gotong royong. Forgaki juga menjadi alat kontrol, menyampaikan aspirasi kepentingan masyarakat juga membantu sosialisasi program pemerintah baik pusat dan daerah.

“Kami membuka konsultasi bagi desa yang akan membentuk koperasi merah putih agar bisa berjalan ideal, silahkan bisa hubungi ke Forgaki Jabar. Karena pengurus kami di dalamnya dari berbagai kalangan mulai akademisi, praktisi dan pengusaha yang bisa dimintai pendapat,” pungkas Bajuri.

spot_img

Berita Terbaru