CIAMIS,FOKUSJabar.id: Polres Ciamis Polda Jawa Barat menunjukkan ketegasannya dalam memberantas premanisme dan kejahatan jalanan. Melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) dalam Operasi Satgas Jabar Manunggal, aparat kepolisian berhasil membekuk lima pelaku pemalakan dengan aksi premanisme di dua lokasi berbeda. Komitmen ini langsung ditegaskan oleh Kapolres Ciamis AKBP Akmal, Sabtu (24/5/2025).
Akmal menjelaskan, operasi ini merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menekan angka kriminalitas jalanan. Tim gabungan Polres Ciamis, yang terdiri dari KBO Sat Intelkam, Unit PPA Sat Reskrim, dan Sat Samapta, gencar melakukan patroli mobile di wilayah hukum Polres Ciamis.
“Dalam kegiatan itu, petugas berhasil mengamankan tiga oknum yang mengatasnamakan diri sebagai anggota Organisasi Sosial Cimaragas (OSC),” ujarnya.
BACA JUGA: BPBD Ciamis Catat Longsor dan Rumah Ambruk Akibat Curah Hujan Tinggi
Ketiganya, berinisial R (46), Y (46), dan BI (45), diduga kuat melakukan aksi premanisme bermodus pemaksaan jual beli air mineral di Desa Beber, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis.
Modus operandi mereka sungguh meresahkan: para pelaku menghadang dan memaksa sopir truk yang melintas untuk membeli air mineral kemasan dengan harga yang tidak masuk akal.
“Aksi mereka telah meresahkan para pengguna jalan dan berpotensi mengganggu arus distribusi barang di wilayah itu,” ucapnya.
Dari tangan para pelaku, petugas menyita sejumlah barang bukti yang tak bisa dibantah, antara lain 8 botol air mineral kemasan 600 ml, sejumlah uang tunai berbagai pecahan, dan satu botol plastik berisi uang koin hasil pemalakan.
Langkah tegas Polres Ciamis tidak berhenti di Cimaragas. AKBP Akmal juga menyatakan bahwa pihaknya berhasil mengamankan pelaku pemalakan dari wilayah Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.
“Dua orang pelaku pemalakan yang beroperasi di Jalan Cisaga – Rancah dan sempat viral di media sosial, juga berhasil kami amankan,” kata dia.
BACA JUGA: BPBD Ciamis Catat Longsor dan Rumah Ambruk Akibat Curah Hujan Tinggi
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat, sekecil apapun itu.
“Premanisme dengan kedok organisasi sosial tetap merupakan pelanggaran hukum yang harus ditindak tegas,” kata dia.
Ia berharap Operasi Jabar Manunggal ini mampu menjadi instrumen efektif dalam menciptakan iklim yang kondusif, tidak hanya bagi kenyamanan masyarakat tetapi juga bagi iklim investasi dan ekonomi daerah.
“Pihak kami akan terus secara intensif melaksanakan upaya penertiban ini,” pungkas Akmal.
(Husen/Anthika Asmara)