BANDUNG,FOKUSJabar.id: Polemik relokasi Sekolah Luar Biasa (SLBN) Padjajaran dijadikan bangunan Program Sekolah Rakyat (SR) terus bergulir.
Sejumlah siswa dilaporkan mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru.
BACA JUGA:
“Bandung Punya Cerita”, Langkah Kolaboratif Menuju Kota Kreatif Berkelas Dunia
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, pihaknya segera memberikan infrastruktur penunjang bila diperlukan oleh para siswa.
Farhan menyebut, sulitnya para siswa beradaptasi di tempat baru menimbulkan keresahan di kalangan orangtua dan tenaga pendidik. Mengingat para siswa merupakan penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, pihaknya telah menunjuk Dinas Cipta Bintar serta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSSABM) untuk memberikan fasilitas penunjang bagi para siswa apabila diperlukan.
“Kalau memang sulit beradaptasi, kami sudah menunjuk Cipta Bintar dan DSDABM jika diperlukan infrastruktur penunjang untuk Tuna Netra. Kami akan bangun dan berikan penunjang perizinan sama infrastruktur. Jika diperlukan buat tambahan,” kata Wali Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).
BACA JUGA:
Bandung Hadirkan “Kota Cerita” Wisata Berbasis Kisah dan Literasi
Farhan menegaskan, program Sekolah Rakyat bukanlah program Pemerintah Kota Bandung. Namun program pemerintah pusat.
Menurutnya, terkait pemilihan lokasi Sekolah Luar Biasa (SLB) tersebut untuk dijadikan sekolah rakyat merupakan usul pemerintah pusat.
“Sekolah rakyat itu adalah program dari pemerintah pusat. Kalau itu lahannya punya Kementerian Sosial. Jadi mereka yang menunjuk. Bukan kami yang memutuskan atau mengusulkan,” ucapnya.
Menurut Dia, pihaknya hanya berperan dalam pemberian izin bangunan. Sebab lahan tersebut merupakan lahan milik Pemkot Bandung.
“Jadi tidak masuk dalam Perda. Sehingga kami akan memastikan bahwa Pembangunan gedung tersebut memiliki perizinan yang cukup dan lengkap. Sebagian memang sudah ada untuk rehabilitasinya. Tapi perizinan berikutnya apabila ingin menambah yang lain. Kita akan bantu stand by setiap saat untuk kelengkapan perizinan,” ungkapnya.
Farhan memastikan, relokasi siswa SLBN Padjajaran hanya bersifat sementara sembari menunggu renovasi ruang kelas untuk Sekolah Rakyat rampung.
BACA JUGA:
2 Gedung Cagar Budaya Dibongkar, Wali Kota Bandung tak Dihargai
Nantinya, Sekolah Rakyat dan SLBN Padjajaran rencananya bakal digabungkan dalam satu lokasi.
“Para siswa SLB di sana sementara pindah kelas dulu. Tapi nanti akan dikembalikan lagi ke kelas yang baru. Tadinya kan mau dipindahkan sementara ke Cicendo SLB Tuna Rungu,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)