BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wali Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), Muhammad Farhan mengimbau warga yang tinggal di bantaran atau di atas sungai untuk segera mempertimbangkan relokasi secara mandiri.
Muhammad Farhan menyebut, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan bencana banjir dan longsor. Terutama di wilayah Bandung Utara.
BACA JUGA:
Pemkot Bandung Segera Menata Kembali Zona Jualan PKL
“Ini dampak dari perubahan iklim (climate change). Tapi di saat bersamaan, daya dukung lingkungan di kawasan Bandung Raya sudah sangat lemah. Hujan sebesar apa pun di wilayah Bandung Utara dari barat hingga timur pasti akan berdampak ke Kota Bandung berupa banjir bandang,” Wali Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, Pemkot Bandung tidak memiliki program penggusuran ataupun relokasi paksa. Namun, Farhan menyebut banyak bangunan di daerah aliran sungai (DAS) dibangun tanpa izin, sehingga sangat rentan terdampak bencana.
“Kami tidak akan menggusur. Kami hanya mengimbau kesadaran masyarakat bahwa dalam kondisi cuaca ekstrem seperti sekarang, risiko bencana bisa terjadi setiap saat,” katanya.
Dalam patroli bersama Wakil Wali Kota , Erwin, Dia melihat langsung besarnya risiko yang dihadapi warga yang tinggal di bantaran sungai.
Oleh karena itu, Muhammad Farhan kembali menekankan pentingnya relokasi mandiri demi keselamatan.
BACA JUGA:
Polemik Relokasi SLBN Jadi SR, Ini Kata Wali Kota Bandung
“Perbaikan kirmir itu seharusnya tidak memakan badan sungai, justru harus mundur dua meter ke arah daratan. Misalnya di aliran Sungai Cikapundung, kalau kirmirnya dimundurkan dua meter, tetap saja harus mengorbankan lahan warga. Tapi sekali lagi, bukan penggusuran, kami ajak masyarakat pindah secara sukarela,” ungkapnya.
Muhammad Farhan menambahkan, terdapat ratusan rumah di bantaran sungai yang berada dalam kondisi rawan.
“Banyak sekali. Tapi semua kembali pada kesadaran masyarakat demi keselamatan bersama,” pungkas Muhammad Farhan.
(Yusuf Mugni/Bambang Fouristian)