CIAMIS,FOKUSJabar.id: Para petani di Dusun Sukawening, Desa Tanjungsari, Blok Cimeunyan, Kabupaten Ciamis, mengeluhkan maraknya serangan gerombolan monyet liar yang merusak dan menjarah tanaman palawija mereka. Keberadaan satwa liar ini telah menimbulkan keresahan yang cukup besar, terutama bagi petani pemilik lahan sawah.
Sebelumnya, area pematang sawah di wilayah tersebut kerap ditanami berbagai jenis sayuran seperti jagung, timun (bonteng), terong, hingga singkong. Namun, seiring meningkatnya populasi monyet liar, kebiasaan tersebut perlahan ditinggalkan karena hasil panen selalu gagal akibat serbuan hewan tersebut.
Baca Juga: Leuwi Pamipiran, Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Sawal Ciamis
“Beberapa tahun lalu, sebelum ada monyet-monyet itu, petani biasa menanam sayuran di pematang sawah. Sekarang sudah tidak bisa lagi,” ungkap Titin (62), seorang petani setempat, Minggu (18/5/2025).
Titin menjelaskan bahwa fenomena ini bermula sekitar sepuluh tahun silam, saat sekelompok monyet dilepasliarkan di wilayah tersebut. Satwa-satwa itu berasal dari Pangandaran dan dipindahkan untuk mengurangi populasi di habitat asalnya. Namun, alih-alih berkurang, populasi monyet di Tanjungsari justru meningkat pesat.
“Dulu cuma beberapa ekor. Sekarang jumlahnya sudah ratusan. Sepertinya makanan di hutan mulai menipis, jadi mereka mencari makan ke sawah warga,” jelasnya.
Meski dalam kondisi sulit, beberapa petani masih mencoba beradaptasi. Titin sendiri kini menanam pecay (sawi) di sela-sela tanaman padi untuk menambah hasil panen tanpa terlalu menarik perhatian monyet liar.
Meski begitu, para petani berharap ada perhatian dari pihak berwenang untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Selain mengganggu hasil tani, serangan hewan liar ini juga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dan keberlangsungan pertanian di wilayah tersebut.
“Dulu, hidup bertani di sini tenang. Kami ingin keadaan kembali seperti itu,” harap Titin penuh haru.
(Husen Maharaja)
