BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung bertindak sigap merespons status “sangat darurat” krisis sampah yang dinyatakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam waktu 40 hari ke depan, Pemkot Bandung diwajibkan mengambil langkah-langkah radikal guna mencegah penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengumumkan salah satu pengambilan langkah cepat adalah pembangunan fasilitas pengolahan sampah organik di Pasar Gedebage. Selain itu, pengelolaan sampah di pasar tersebut kini secara resmi berada di bawah kendali pemerintah kota.
Baca Juga: Pemkot Bandung Nobar Persib Bandung di 30 Kecamatan
“Sebagai respons darurat, kami akan segera membangun fasilitas pengolahan sampah organik di Pasar Gedebage, dan pengelolaannya akan kami ambil alih sepenuhnya,” ujar Farhan, Jumat (2/5/2025).
Sementara itu, kondisi Pasar Ciwastra mulai membaik. Untuk mempercepat penanganan, Pemkot akan menambah satu unit insinerator sebagai sarana tambahan pengelolaan sampah di area tersebut.
Adapun untuk Pasar Caringin, Farhan menuturkan bahwa pihaknya menerima mandat khusus dalam hal pengelolaan sampah. Salah satu pemberlakuan kebijakan penting adalah larangan bagi warga dari kecamatan dan kelurahan sekitar untuk membuang sampah ke kawasan pasar tersebut.
“Untuk meringankan beban Pasar Caringin, kami juga akan membangun fasilitas pengolahan dan pemusnahan sampah di beberapa titik di sekitar pasar, khususnya di wilayah kelurahan dan kecamatan terdekat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkot Bandung juga akan mendorong pengelola Pasar Caringin untuk mulai berinvestasi dalam teknologi pengolahan sampah organik. Pemerintah siap memberikan pengawasan dan dukungan pencarian investor agar pengelolaan sampah dapat berjalan secara mandiri.
“Kami akan bantu awasi, bantu juga cari investor. Tapi yang terpenting, Pasar Caringin harus mampu mengelola sampahnya sendiri. Jika gagal, sesuai arahan Pak Gubernur, Kementerian Lingkungan Hidup bisa menutup TPA Sarimukti,” pungkas Farhan.
(Yusuf Mugni)