spot_img
Selasa 29 April 2025
spot_imgspot_img

JBBI EXPO 2025, Dorong Kemandirian Alat Kesehatan Nasional Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pameran alat kesehatan dan seminar kesehatan serta business matching “Jabar Bangga Buatan Indonesia” (JBBI) 2025, resmi digelar di Kota Bandung pada 29-30 April 2025.

Mengusung tema ‘Jagoin Jawa Barat Go Internasional’, pameran alat kesehatan dan seminar kesehatan ini bertujuan untuk mendorong produk alat kesehatan lokal Indonesia menembus pasar global.

“Penguatan industri alat kesehatan dalam negeri, adalah langkah strategis menuju kemandirian bangsa di sektor kesehatan,” kata Administrator Kesehatan Ahli Madya, Kementerian Kesehatan RI Zulfikar Biruni di Sudirman Grand Ballroom Jalan Sudirman Kota Bandung Jabar Selasa (29/4/2025).

BACA JUGA: Badami Road to Campus, Bahas Smart City hingga AI dalam Jurnalistik

Zulfikar menyebut, JBBI 2025 menampilkan berbagai inovasi dari pelaku industri alat kesehatan nasional serta memperkenalkan perangkat medis canggih dan teknologi kesehatan terkini.

Melalui acara ini, para pelaku industri, pemerintah dan masyarakat berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem alat kesehatan nasional dari sisi produksi inovasi hingga ekspor.

“Alat kesehatan produksi dalam negeri bukan hanya simbol inovasi, tetapi juga wujud nyata kontribusi terhadap ekonomi nasional. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, tenaga kesehatan dan media menjadi kunci dalam memajukan alat kesehatan lokal,”ucapnya.

Menurutnya, saat ini sekitar 70 persen kebutuhan alat kesehatan Indonesia masih dipenuhi melalui impor. Dengan tingkat pertumbuhan tahunan CAGR sebesar 12 persen, potensi pengembangan industri tingkat kesehatan lokal sangat besar.

“JBBI 2025, hadir sebagai platform yang penting untuk mendorong kemandirian industri alat kesehatan nasional, serta membuka peluang untuk kolaborasi internasional,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Vini Adiani Dewi menyampaikan, pentingnya kolaborasi semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan kemandirian alat kesehatan nasional.

“Ini adalah kedua kali kami melaksanakan kegiatan pameran, dalam upaya mendukung transformasi sistem kesehatan, khususnya dalam ketahanan alat kesehatan,” kata Vini Adiani Dewi.

Di tahun ini, Pemprov Jabar menargetkan setidaknya 95 persen pengadaan alat kesehatan memiliki TKDN meski belum semua alat high tech bisa 100 persen diproduksi di dalam negeri.

“Bagi kami yang utama adalah memulai hal kecil. Beberapa alat seperti EKG sudah bisa diproduksi sepenuhnya di Indonesia. Kami mendorong semua pihak melaporkan pengadaan yang mengandung unsur TKDN seusai kebijakan pelaporan SIERA,” ucapnya.

Dengan semangat “Jagoin”, JBBI 2025 ditambahkan ia optimistis menjadi jembatan bagi produk alat kesehatan Indonesia untuk lebih dikenal dan diterima di pasar internasional. Sekaligus memperkuat fondasi industri kesehatan nasional yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru