spot_img
Sabtu 26 April 2025
spot_imgspot_img

Pemkot Bandung Bangun Ulang TPST, Dorong Kota Mandiri Kelola Sampah

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota Bandung siap membangun ulang fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang telah berusia lebih dari lima tahun. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan bahwa ada dua TPST yang menjadi prioritas untuk dibangun kembali, yaitu TPST Babakan Sari dan TPST PSM.

Baca Juga: Polemik Pemilihan Rektor UPI Memanas: SA Bongkar Potensi Konspirasi dalam Aturan Baru

Pada TPST Babakan Sari, Farhan menjelaskan akan ada penambahan dua fasilitas utama: insinerator berkapasitas 10 ton dan instalasi biogas vertikal yang mampu mengolah limbah organik dalam skala besar.

“Instalasi biogas vertikal ini memiliki kapasitas pengelolaan hingga 2.000 ton bahan organik. Namun, untuk tahap awal, operasionalnya akan menangani sekitar 20 ton sampah per hari,” jelas Farhan pada Sabtu (26/4/2025).

Farhan menambahkan, kedua TPST ini menjadi pilot project pembangunan ulang berbasis skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Melalui skema ini, Pemkot Bandung akan menyediakan lahan dan regulasi pendukung, sementara pihak swasta berperan dalam investasi pembangunan dan pengelolaan.

Pemanfaatan Teknologi

Salah satu mitra utama dalam proyek ini adalah PT Ingram, yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemkot Bandung. PT Ingram akan mengadopsi teknologi termal untuk mempercepat reduksi volume sampah, serta teknologi anaerob untuk mendorong ekonomi sirkular melalui pengolahan sampah organik.

“Teknologi anaerob ini memungkinkan sampah basah dan busuk diubah menjadi biogas, media tanam, bahkan pakan untuk maggot,” kata Farhan.

Proyek ini dirancang untuk mulai mengelola 20 ton sampah per hari dan ditargetkan mencapai kapasitas optimal pada periode Mei hingga Juli 2025. Kapasitas TPST akan ditingkatkan secara bertahap seiring dengan pengembangan fasilitas dan sumber daya manusia.

Pengembangan TPST ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan sampah Kota Bandung. Bertujuan mengolah 30 persen sampah melalui TPST modern berbasis KPBU. Sementara itu, 30 persen lainnya dalam target penanganannya melalui program berbasis masyarakat seperti Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) dan Buruan SAE. Sisanya, sekitar 40 persen, akan tetap mengalir ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun dalam volume yang jauh lebih kecil.

Dalam aspek pendanaan, PT Ingram menginvestasikan sekitar Rp3 miliar untuk penataan awal, pembangunan fasilitas, dan rekrutmen tenaga kerja. Pemkot Bandung tetap terlibat aktif, khususnya dalam perizinan dan sertifikasi lingkungan.

“Pembayarannya akan menyesuaikan dengan jumlah sampah yang berhasil diolah, per ton,” tambah Farhan.

Ke depan, Pemkot Bandung menargetkan pembangunan ulang 15 TPST dengan pendekatan serupa. TPST Babakan Sari dan PSM menjadi dua proyek pertama yang memulai tahap groundbreaking. Hal ini menandai komitmen serius Kota Bandung menuju pengelolaan sampah yang lebih modern, mandiri, dan berkelanjutan.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru