GARUT,FOKUSJabar.id: Wabup Garut Jawa Barat (Jabar), Putri Karlina menegaskan, kegiatan tanam padi bersama yang dilaksanakan serentak di 14 provinsi seluruh Indonesia menjadi momentum penting untuk memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian dan ketahanan pangan.
Menurut Putri Karlina, pertanian telah menjadi identitas utama Kabupaten Garut.
BACA JUGA:
DPD TMI Garut Dukung Program Nasional Tanam Padi Serentak
“Itu yang akan membuat kita jadi lebih berdaya dengan ketahanan pangan,” ungkap Waup Garut, Rabu (24/4/2025).
Untuk itu, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan kesinambungan antara petani dengan sektor-sektor ekonomi lainnya.
“Upaya ini sejalan dengan program Presiden Republik Indonesia di sektor industri,” katanya.
Putri Karlina mengaku, tantangan yang dihadapi sektor non-pertanian yakni kalah saing dengan pasar global.
Namun, mengingat besarnya proporsi hasil pertanian di Garut, pihaknya akan menstimulasi tumbuhnya industri di bidang pengelolaan pangan atau hasil pertanian.

Dia berpesan kepada Dinas Pertanian beserta jajaran Forkopimda dan Forkopimcam untuk terus mendukung kesejahteraan petani dan menjaga stabilitas harga serta keamanan pangan.
Pasalnya, Dia ingin Garut dapat semakin menajamkan identitasnya sebagai kabupaten dengan pemasukan signifikan dari hasil pertanian.
BACA JUGA:
Wabup Garut Tinjau Pelayanan Terpadu di Limbangan
“Terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini dengan baik dan dukungan dari masyarakat. Semoga selanjutnya bisa terus mewujudkan cita-cita menjadi Kabupaten yang Hebat,” kata Wabup Garut.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman mengatakan, Garut memiliki luas administratif 374.700 hektar dengan sebagian besar merupakan tanah agraris.
Luas sawah di Kabupaten Garut meliputi 48.000 hektar yang terdiri dari sawah tadah hujan, sawah irigasi teknis dan sawah setengah irigasi teknis.
Pada kegiatan tanam padi serentak ini, lahan yang ditanami termasuk dalam kategori irigasi teknis.
Haeruman menjelaskan, Garut mendapatkan alokasi dari pemerintah pusat dalam rangka swasembada pangan.
Pada tahun 2024, bekerja sama dengan TNI mendapatkan alokasi irigasi perkompaan sekitar 133 titik. Salah satu fungsinya untuk mengairi sawah tadah hujan.
Selain itu, untuk meningkatkan swasembada pangan juga dialokasikan irigasi perpipaan, sumur tanah dangkal dan sumur tanah dalam di beberapa wilayah.
Pihaknya berharap, Garut dapat swasembada pangan padi dan komoditas jagung.
Target tanam di Kabupaten Garut pada tahun 2025 seluas 106.041 hektar. Hingga Maret 2025, realisasi luas tanam padi telah mencapai 69.353 hektar.
Sementara itu, dari target tanam bulan April seluas 12.856 hektar, sudah tercapai 8.810 hektar atau 68 persen.
BACA JUGA:
Pemkab Garut-Higashikawa Jepang Jajaki Kerja Sama
Melihat kondisi tanaman padi pada musim tanam pertama, pihaknya optimistis produksi padi akan surplus. Sehingga dapat memasok daerah kabupaten yang kekurangan serta mencukupi kebutuhan pangan beras di Kabupaten Garut.
Di wilayah lokasi gerakan tanam saat ini sudah memasuki musim tanam kedua.
Pihaknya akan terus berupaya melakukan pendampingan untuk memastikan kondisi tanam petani serta pengamanan hasil produksi demi mencapai swasembada pangan sesuai dengan visi misi Bupati/Wakil Bupati Garut serta Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
(Bambang Fouristian)