BANJAR,FOKUSJabar.id: Di tengah arus modernisasi industri makanan, sebuah usaha rumahan di Lingkungan Bojong, Kelurahan Situbatu, Kota Banjar, tetap berdiri teguh dengan cita rasa khas tradisionalnya, adalah Caketra, kue kering legendaris yang telah menjadi ikon kuliner lokal sejak tahun 1990.
Dibalik kesuksesan Caketra, berdiri sosok Dudung (58), sang perintis sekaligus penjaga warisan resep turun-temurun yang menjadi ruh dari setiap keping kue. Berbeda dari produk industri massal, Caketra masih diproduksi secara manual dengan bahan-bahan alami, mulai dari proses pencetakan hingga pengeringan di oven tradisional.
Baca Juga: Korupsi Tunjangan DPRD, GPI Banjar Minta Semua yang Menikmati Diusut Sampai Tuntas
“Kami masih pertahankan cara manual. Mulai dari mencetak hingga mengeringkan kue di oven. Supaya rasa dan teksturnya tetap khas,” ujar Dudung di rumah produksinya, Rabu (23/4/2025).
Kini, Caketra telah menembus pasar Pulau Jawa dan menjadi favorit di kota-kota seperti Purbalingga, Cilacap, Solo, Semarang, hingga Surabaya. Dengan harga jual Rp 10.000 per bungkus (berat 450 gram), produk ini menjadi pilihan ekonomis. Tentunya dengan rasa yang tidak kalah dari produk sejenis di pasaran.
Caketra Kota Banjar Jadi Sumber Kehidupan Warga
Tak hanya menjadi kebanggaan lokal, Caketra juga menjadi sumber penghidupan bagi warga sekitar. Usaha ini melibatkan banyak warga Situbatu dalam proses produksinya, dari pengolahan hingga pengemasan, dan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat.
“Saya ingin usaha ini juga membawa manfaat buat tetangga dan lingkungan,” kata Dudung.
Meski persaingan dengan produk industri besar semakin ketat, Dudung tetap percaya, produk lokalnya memiliki tempat tersendiri di hati konsumen.
“Dengan konsistensi dan semangat pemberdayaan, Caketra adalah bukti bahwa UMKM bisa tumbuh dan memberi dampak positif untuk masyarakat sekitar,” tuturnya optimis.
Produksi kue Caketra bukan sekadar bisnis, melainkan representasi kekuatan budaya, tradisi, dan kemandirian ekonomi lokal. Harapannya, Caketra bisa terus berkembang dan merambah pasar nasional, bahkan internasional.
“Kue kering Caketra menjadi contoh keberhasilan usaha lokal Kota Banjat. Kue ini mampu bersaing dan tetap para konsumen cintai di lintas daerah,” tutup Dudung.
(Agus)